Sekitar tiga hari yang lalu listrik di rumah saya mengalami gangguan. Setelah di cari masalahnya, ternyata NCB listriknya kendor atau dol. NCB yang rusak bukan NCB instalasi rumah melainkan NCB dari KWH prabayar. Walhasil listrik tidak bisa menyala sama sekali selama hampir lebih dari lima jam. Karena rumah saya masih dalam kawasan PLN Pamulang, kemudian saya langsung menelpon ke nomor layanan gangguan listrik di kantor pelayanan Pamulang 021-7428974. Sayangnya ternyata pada hari Ahad, tidak ada satupun operator yang menjawab baik melalui ektension gangguan maupun operator utama. Akhirnya ditemani oleh paman saya, kami berdua langsung datang ke kantor PLN layanan Pamulang yang jaraknya hanya sekitar 1 km saja. Setelah tiba disana, kami hanya diterima oleh seorang petugas dengan kaus loreng seperti seragam TNI yang mengaku bernama pak Leman, saat itu dia sedang mencuci motor dan tidak terlihat ada petugas jaga di dalam kantor. Saya melaporkan gangguan listrik di rumah saya kepadanya. Dia hanya meminta alamat rumah saya dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Setelah melapor, dia menjanjikan akan ada petugas yang datang ke lokasi sekitar satu jam. Setelah mendapatkan jawaban tersebut akhirnya saya kembali ke rumah dan menunggu petugas datang. Saat itu kondisi saya memang sedang kurang sehat, jadi saya langsung masuk ke kamar dan istirahat. Ketika ada petugas PLN datang dengan menggunakan motor matic, saya tidak bisa bangun karena masih merasa lemas. Akhirnya petugas tersebut diterima oleh bapak mertua saya. Singkat cerita petugas tersebut meminta uang 300 ribu rupiah untuk penggantian NCB. Namun, oleh bapak mertua saya tidak di iyakan. Akhirnya petugas tersebut kembali ke kantornya lagi. Menurut penuturan istri saya, petugas tersebut tidak berseragam dan hanya menggunakan motor matic. Istri saya pun lupa tidak menanyakan nama petugas yang datang. Saat saya datang ke kantor untuk melapor, memang saat itu pak Leman sedang mencuci motor varionya. Tapi saya tidak yakin bahwa yang datang ke rumah saya adalah orang yang sama dengan yang saya temui di kantor. Akhirnya, ibu mertua saya memanggil seorang kenalan yang bekerja di PLN juga. Namanya bang Andi. Kebetulan istrinya adalah teman pengajian ibu mertua saya. Ternyata bang Andi adalah pegawai outsourcing di PLN. Meskipun bukan pegawai tetap, bang Andi sangat membantu kami. Ketika ia datang bersama istrinya ke rumah saya pada sore hari, ia langsung mencoba menelpon ke layanan pengaduan call center 123. Sebetulnya saya sempat menelpon call center 123 dari handphone, tapi selalu gagal. Entah karena telpon GSM jadinya selalu tidak tersambung. Bang Andi menggunakan telpon CDMA, mungkin sebab itulah lebih mudah menghubungi call center 123. Kemudian kami menceritakan kronologis kejadian oknum petugas PLN yang datang dan meminta bayaran 300 ribu rupiah untuk penggantian NCB. Menurut bang Andi, urusan KWH meter adalah tanggung jawab PLN dan free of charge. Jadi, kalau ada yang berusaha meminta bayaran, seharusnya di catat namanya dan bisa langsung dilaporkan melalu call center. Ya sayangnya, saat itu saya tidak bertemu dengan petugas nakal yang meminta bayaran 300 ribu rupiah tersebut. Sambil menunggu petugas datang, bang Andi banyak bercerita tentang pengalamannya selama bertugas menjadi petugas PLN di lapangan sebagai tenaga outsourcing. Mulai dari sampai tidak ikut sholat Iedul Fitri dan berkumpul bersama keluarga karena harus memperbaiki sambungan listrik untuk dua Masjid, sampai pernah melihat sosok asing berwarna hitam yang memegangi tangganya saat ia naik ke tiang listrik. Meskipun bukan pegawai tetap, bang Andi bekerja dengan giat dan tanpa pamrih. Beberapa koleganya yang nakal saat ini dirumahkan oleh PLN. Karena prestasinya yang baik selama bekerja di wilayah Pamulang, saat ini bang Andi dipindah tugaskan dan bekerja di wilayah Mampang, Jakarta. Boleh dibilang, bekerja di daerah Mampang menurutnya harus lebih disiplin. Karena setiap ada laporan gangguan listrik, setengah jam sesudah laporan, teknisi sudah harus ada di lokasi. Berbeda jauh dengan layanan di Pamulang. Meskipun kantornya selemparan batu, tapi bisa tiba satu jam lebih lama hahahaha. Akhirnya setelah menunggu selama beberapa jam, datang petugas resmi PLN yang menggunakan seragam dan motor dinas. Mereka sempat kesulitan mencari alamat rumah saya. Sampai beberapa kali mondar-mandir di depan gang rumah. Setelah di periksa kerusakannya, mereka memutuskan aliran listrik di rumah saya sementara waktu di loss kan. Wal hasil saya mendapatkan listrik gratis selama 24 jam. Lumayan lah. Esoknya datang lagi petugas PLN dengan menggunakan mobil. Kali ini yang datang ada empat orang. Sebelumnya hanya menggunakan motor dan berdua saja. Semua teknisi yang datang rata-rata masih sangat belia. Umurnya kisaran 18-25 tahun menurut perkiraan saya. Kemudian mereka menyelesaikan pekerjaannya dengan mengganti NCB yang rusak tersebut. Akhirnya setelah selesai saya hanya mengucapkan banyak terimakasih dan sudah menyediakan suguhan seadaanya. Perbaikan tersebut sepenuhnya gratis. Jadi jika ada gangguan atau kerusakan inilah yang perlu di perhatikan.
- Telpon hanya melalui call center 123
- Sampaikan gangguan yang terjadi secara detail beserta nomor telpon dan alamat lengkap sampai RT dan RW-nya juga agar petugas tidak kesulitan mencari alamatnya.
- Kedatangan petugas teknisi antara 30 menit sampai dengan 2 jam tergantuang area layanan.
- Pastikan petugas yang datang menggunakan kendaraan dinas entah itu motor atau mobil.
- Catat nama petugas dengan lengkap, jika sewaktu-waktu ada perlakuan atau layanan yang dirasa kurang memuaskan dari petugas yang datang sehingga kita bisa melaporkan pada call center 123.
- Setelah perbaikan atau selama perbaikan belum selesai, petugas akan memberikan form sebagai bukti resmi dari petugas bahwa kwh tidak di bongkar paksa oleh pemilik rumah.
- Setelah selesai perbaikan pastikan kembali kwh tersegel dengan sempurna.
- Suguhi petugas yang datang sewajarnya saja.
- NO TIPPING!
Salam Hangat @DzulfikarAlala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H