Blogshop Kompasiana di IIMS 2010 Kemayoran Jakarta ternyata menjadi ajang pertemuan saya dengan para Jawara Kompasianers. Tak terkecuali dengan para Adminnya yang harus diakui ganteng-ganteng dengan menggunakan setelan kaus hitam berlabel kompasiana dibalut celana jeans berwarna biru muda, saya juga bertemu langsung dengan Kang Pepih Nugraha dan Bang Iskandar Zulkarnaen. Terutama kang Pepih yang memberikan materi dengan cara yang sungguh luar biasa narsis tapi menghibur. Seharusnya Kemendiknas mencari bakat-bakat Guru luar biasa seperti kang Pepih untuk di kirim ke Daerah terpencil supaya mengajar calon-calon penerus bangsa. Prof. Yohanes Surya mengatakan bahwa "Tidak ada anak yang bodoh, mereka hanya tidak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan Guru terbaik." Sebenarnya tidak ada bedanya saya dengan kang Pepih Nugraha. Casing tidak jauh berbeda bahkan processornya aja lebih canggih saya. Hanya sayang processor saya meski baru belum digunakan sepenuhnya secara maksimal untuk menulis. Sedangkan kang Pepih meskipun processornya sudah lama tetapi amat sangat berharga. Proximity dan Magnitude, itulah bahan dari kang Pepih Nugraha yang paling saya ingat dalam memory DDR3. Kurang lebih sebuah tulisan itu harus ada kedekatan dengan pembacanya dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pembaca atau ulasan yang sedang trend di bahas secara nasional maupun internasional. Apalagi berita yang narsis tentunya tidak diharamkan dalam Citizen Journalism. Wong kang Pepih aja pernah narsis meliput berita kecelakaan yang dialami dirinya. Kadang kala kang Pepih juga heran kenapa di Kompasiana.com itu berita yang paling banyak dibaca adalah berita yang berkaitan dengan seks dan takhyul. Contohnya aja Ariel dan Luna yang tak kunjung selesai terus di ulas di Kompasiana. Apalagi tentang Paul si Gurita yang sempat menembus rekor Kompasiana sampai 80,000 hits. Aneh bukan, saya juga ikut-ikutan heran, padahal kang Pepih yang profesional itu aja membuat tulisan serius tentang Harmoko sampai bersambung pun tidak sampai tuh melebihi kedua tema tersebut. Kasian juga yaa,,,mungkin ada kalanya kita kampanyekan saja pas ulang tahun kang Pepih biar tulisannya dibaca tembus sampai 90,000. hehehe,,, Sayangnya materi tersebut ternyata tidak semudah membuka resleting celana untuk diaplikasikan ketika kami "diterjunkan" langsung di area pameran IIMS 2010 Kemayoran Jakarta. Padahal sebenarnya mudah dan sederhana. Penulis baru seperti saya terlalu dibikin pusing dengan takut tulisannya jelek, takut tulisannya tidak menarik, takut tidak sesuai dengan 5 W + 1 H, takut di kritik, akhirnya ga jadi nulis,,,hahahaha,,,,Ujung-ujungnya cuma nyari SPG cantik untuk di wawancara dengan dalih sedang latihan nulis di blogshop kompasiana. Ternyata asyik juga yaa pura-pura jadi wartawan,,,,bisa berdalih macam-macam. Makanya tidak heran lah kalau pejabat aja banyak tertipu sama oknum wartawan. Ketika di evaluasi ternyata benar saja dari sesuatu hal yang sangat sederhana ternyata menjadi menarik untuk di ulas oleh kang Pepih. Contohnya aja tulisan tentang mobil Komodo, dekat dengan kita kan. Mobil Komodo itu ternyata cuma di jual di Luar Nagreg. Lalu pertanyaannya "kenapa sih kok tidak di jual di Indonesia?" itulah pertanyaan yang tidak sempat ditanyakan penulisnya. Ada juga tulisan tentang mobil Doraemon yang sangat dekat dengan dunia keseharian kita dulu. Tulisan saya yang keren itu aja tidak dibahas sama sekali tuh,,,huhuhuhu,,, Citizen Journalism ini memang benar-benar membangkitkan gairah saya untuk menulis dengan berbagi. Senang juga bisa ketemu bang Zulfikar Akbar yang sangat baik hati dan tidak sombong. Dia ramah sekali. Dari sekilas obrolannya bersama beberapa rekan-rekan yang lain ternyata rata-rata pernah menjadi wartawan di daerahnya masing-masing. Yah pantas saja tulisannya mudah di cerna oleh pembaca. Makanya ketika ikut nimbrung saya lebih banyak mendengar dan mendengar. Terimakasih Kompasiana yang telah memberikan kesempatan bisa ikutan Blogshop. Kapan-kapan makannya di tambah yaa Makan Siang dan Makan Sore....hehehehehe.... Salam-Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H