Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ada Lalat dalam Sajian Spesial Sambal, Komplain via SMS Tak Ditanggapi

3 Januari 2014   22:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:11 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai orang Bandung, saya sangat menyukai sambal. Apalagi jika ditambah dengan sayuran segar sebagai lalapan. Sambal itu bagi saya adalah seni sebuah makanan. Tanpa sambal rasanya selalu ada yang kurang. Karena itulah restauran Spesial Sambal selalu menjadi pilihan saya di awal bulan. Selain menyajikan berbagai pilihan sambal, harganya pun masuk akal. Sayangnya pada tanggal 18 Desember 2013 lalu saya mendapatkan pengalaman yang bagi saya cukup mengecewakan di Warung Spesial Sambal cabang BSD, Tangerang Selatan. Ini semua bermula ketika saya menemukan sebuah lalat kering yang berada di balik-balik nasi yang hendak saya makan. Beruntung saya mengetahuinya sesaat sebelum saya suapkan.

Langsung saja saat itu saya memanggil seorang waitress. Tanpa berkata apa-apa saya hanya menunjukkan seekor lalat kering dihadapannya. Tanpa mengucapkan  permintaan maaf dia hanya bilang "baik pak akan segera saya ganti nasinya". Kemudian saya menolak nasi tersebut dibawanya ke belakang. Karena saya pikir dia belum menyatakan permintaan maaf. Beberapa saat kemudian dia datang membawakan nasi baru. Memang di restauran spesial sambal terpampang berbagai media poster. Salah satunya pelanggan bebas komplain jika sambalnya kepedesan, gelas bau sabun dan lain-lain. Sayang ternyata media tersebut barangkali dijadikan pembenaran tanpa ada tata krama untuk menyatakan permintaan maaf sekalipun sampai saya meninggalkan restauran tersebut. Saya bisa saja akting gebrak meja saat itu juga, untuk menyatakan ketidakpuasan. Tapi untuk apa? Di beberapa restauran cepat saji selalu ada kompensasi atas kelalain hal seperti ini. Tapi bukan kompensasi yang saya inginkan! Saya hanya menunggu permintaan maaf dari mereka bahwa mereka lalai menyediakan sajian yang layak dan higienis. Sungguh saya sebagai pelanggan setia merasakan kekecewaan yang amat mendalam. Apalagi istri saya sampai saat ini tidak mau lagi jika diajak untuk sekedar mampir kembali. Sejujurnya saya sudah mau melupakan hal ini. Tapi saya rasa hal ini pun perlu diketahui orang lain, ternyata media-media poster barangkali hanya sekedar pencitraan. Sampai detik ini sms komplain kami pun tidak ditanggapi. Entah itu mendapatkan balasan permohonan maaf dan akan memperbaiki layanan mereka, tidak sama sekali! Padahal status sms sudah terkirim. Lalu utuk apa spesial sambal menempelkan nomor sms untuk komplain para pelanggannya? Bagi saya di setiap restauran selalu ada kelalain kecil seperti ini. Jika saya makan di sebuah warteg tentu ceritanya akan berbeda. Dan saya makan bukan di sebuah warteg. Bagi saya Spesial Sambal memiliki kelas tersendiri. Tapi sayangnya pelayanan komplainnya masih sekelas warteg. @DzulfikarAlala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun