Presiden Joko Widodo hampir tak pernah lepas dari kawalan Iriana widodo, istri tercintanya. Irana begitu setia mendampingi Jokowi ke manapun suaminya itu pergi.
Kisah Jokowi dan Iriana mengingatkan saya pada kisah cinta presiden terdahulu seperti Soeharto dan Ibu Tien atau kisah cinta sejati Ainun dan Habibie.
Sosok Iriana inilah yang menjadi potret perempuan yang setia mendampingi suaminya, mendukung pekerjaannya dan mendengarkan keluh kesah suaminya.
Iriana tak pernah tampil mendominasi suaminya, apalagi sampai mencampuri urusan suaminya. Meskipun menjadi orang terdekat seorang pemimpin negara, Iriana paham posisinya. Sebagai seorang ibu yang membesarkan anak-anaknya, sebagai seorang istri yang selalu siap sedia memenuhi kebutuhan suaminya.
Perhatian-perhatian kecil kerap ditunjukkan Iriana kepada suaminya tercinta itu. Sempat suatu saat rambut Jokowi terlihat tidak rapi. Sontak membuat Iriana gusar sampai-sampai harus mengirimkan pesan lewat asisten presiden karena Jokowi tak bisa menangkap kode atau sinyal Iriana.
Iriana bukan istri ketua partai, yang kadang punya suara untuk menentukan siapa caleg nomor satu atau caleg yang bisa masuk partainya demi menduduki kursi legislatif. Kebijakan partai pun kadang dicampuri oleh istri ketua partai seperti yang kita dengar dari media massa. Tapi, tidak dengan Iriana.
Iriana selalu hadir ketika Jokowi difitnah sebagai seorang anak PKI, Iriana tetap setia di samping Jokowi ketika ada tuduhan bahwa Jokowi anti Islam. Bahkan Iriana tetap menjadi penyemangat kala fitnah datang bertubi-tubi menyudutkan dan merugikan nama serta keluarga besar Jokowi. Iriana tak pernah sedikitpun meninggalkan Jokowi sendiri.
Tapi, inilah Iriana yang sederhana. Iriana yang membalas tarikan rakyat dengan senyum dan ajakan selfie. Iriana bukan sosok pendendam. Iriana adalah sosok pendamping setia yang mencintai Jokowi ada adanya.
Iriana adalah bukti kesetiaan seorang perempuan, mendorong suaminya menapaki karir dari jenjang paling rendah hingga puncak karir tertinggi seorang insan di bumi pertiwi. Tetap, Iriana adalah sosok yang rendah hati. Iriana tak pernah lupa dengan kota asalnya, Irana tak pernah lupa dari mana ia berasal.Â
Sejak lama Irana telah menanggalkan sifat congkak, sombong, dan arogan, bahkan sifat itu tak pernah mampir di keluarga Jokowi. Meski telah jadi istri presiden, Iriana malah sempat terbang dengan pesawat kelas ekonomi tanpa pengawalan saat pulang ke Solo.
Iriana lah yang menjadi peneduh keluarga Jokowi. Membimbing anak-anak menentukan masa depan mereka masing-masing, dan tak mencampuri urusan pemerintahan demi nama dan integritas ayahnya. Iriana bukan sosok yang keras dan pemaksa, Iriana seperti sosok ibu yang membebaskan anaknya memilih jalan hidupnya sendiri selama mereka bertanggung jawab.