Rasanya agak gimana gitu ketika mendengar BPN mengatakan berulang-ulang bahwa Prabowo tidak menyerang saat debat bukti bahwa Prabowo santun.
Narasi Prabowo santun ini nyatanya hanya pemanis saja kok. Karakter aslinya yang arogan dan pemarah terbukti selalu keluar saat berada di luar panggung debat.
Sudah berkali-kali Prabowo tertangkap basah menunjukkan sifat aslinya. Malahan, saksi mata menyebutkan bahwa Prabowo marah di depan para alim ulama, mereka yang mengajukan Prabowo sebagai capres hasil ijtima ulama.
Adegan Prabowo gebrak meja di depan para ulama saja sudah jauh dari sifat santri yang sangat menghormati para ulama.
Begitu pula dengan sifat anak terhadap orang tua. Para alim ulama ini posisinya adalah orang tua yang patut dihargai, ditiru dan digugu, bukan dinistakan dengan menggebrak meja karena takut tak direkomendasikan.
Marah apalagi sampai gebrak meja karena takut tidak direkomendasikan merupakan sifat yang sangat kekanak-kanakan.
Usamah Hisyam, Mantan Anggota Dewan Penasehat PA 212, yang menceritakan bagaimana Prabowo main bentak sambil gebrak-gebrak meja di depan para ulama.
Seperti peribahasa "Marah akan tikus rangkiang dibakar". Takut tak direkomendasikan jadi capres, Prabowo malah mengorbankan akhlaknya. Padahal akhlak mulia adalah inti dari Islam itu sendiri. .
Sangat menakutkan jika Prabowo jadi presiden dengan gaya kepemimpinan tempramental. Udah main senggol bacok kalau seperti ini caranya. Layaknya gaya preman pasar.
Akhlak Islam
Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, selalu menganjurkan insan yang berhati lembut namun tegas dalam bersikap.