Melihat penampilan Prabowo dalam debat capres putaran kedua tidak terlalu mengejutkan bagi saya. Karena gagasan Prabowo tak jauh berbeda dengan gagasan 4 tahun sebelumnya.
Gaya bicara Prabowo yang normatif dan bersifat retoris masih sama seperti 2014 silam. Apalagi saat gelagapan ketika ditanya infrastruktur unicorn. Persis situasinya hampir sama ketika Prabowo kebingungan ditanya soal TPID.\
Baca BPN Laporkan Jokowi Ibarat Membuka "Borok Prabowo"
1. Pemaparan rencana tanpa data
Dalam debat putaran kedua, Prabowo tidak bisa memanfaatkan dengan maksimal tema Energi, Pangan, Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, dan Infrastruktur. Bahkan pada saat segmen pertama di awal debat, Prabowo tak menyinggung sama sekali tentang rencananya dalam bidang lingkungan hidup.
Padahal isu ini adalah isu yang sangat seksi dan bisa menjadi salah satu peluru. Sebaliknya, Jokowi jutsu memaparkan dengan baik, secara runut, dan semua diulan satu persatu mulai dari energi hingga lingkungan hidup.
Dalam bidang lingkungan hidup, Jokowi sempat menyinggung berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik di sungai maupun di laut serta mengurangi kebakaran hutan di berbagai daerah.
2. Prabowo miskin gagasan
Dari pemaparannya, Prabowo sangat miskin ide. Bahkan dengan gagasan memisahkan antara menteri kehutanan dan menteri lingkungan hidup menjadi blunder lagi bagi Prabowo.Â
Sepertinya Prabowo baru saja memutuskan di atas panggung untuk memisahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini bukti bahwa Prabowo grusa grusu tanpa memikirkan dampaknya dalam jangka panjang.Â
Ide-ide yang ditawarkan oleh Prabowo malahan sudah dijalankan oleh Jokowi. Lantas buat apa lagi Prabowo susah-susah memikirkan ide "lama" yang sudah dikerjakan oleh petahana?
Contoh konkret adalah rencana Prabowo membangun BUMN khusus menangani perikanan dan kelautan yang sudah dilakukan Jokowi dengan membangun Perindo dan Perinus.Â