Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Saweran Partai Koalisi Mandek, Prabowo-Sandi Hanya Dimanfaatkan?

2 Januari 2019   22:14 Diperbarui: 2 Januari 2019   22:50 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat perkembangan koalisi adil dan makmur nampaknya makin lucu saja. Apalagi setelah Sandiaga Uno curhat bahwa partai-partai pendukungnya belum memberikan dukungan materiil kepada tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Tercatat bahwa dana terbesar yang digelontorkan Sandi sudah cukup besar. Sandiaga bahkan sudah menjual beberapa aset dan sahamnya demi membiayai ongkos politik, pemilihan capres dan cawpres 2019 mendatang.

Wajar jika dana kampanye yang digelontorkan Sandiaga sampai saat ini mencapai Rp 35,5 miliar atau hampir 73,1 persen dari seluruh dan yang terkumpul. Ironisnya, capresnya saja, Prabowo hanya menyumbang Rp 13,05 miliar. 

Jujur saya jadi bertanya-tanya, ini sebetulnya yang mau jadi presiden, siapa sih? Sandiaga Uno apa Prabowo!

Infografik Antara
Infografik Antara
Okelah kalau alasan Sandiaga Uno paling tajir melintir memang benar. Tapi, seharusnya Prabowo itu sadar bahwa ia yang akan menjadi pucuk pimpinannya, bukan malah Sandiaga yang dikempet terus mengeluarkan dana kampanye. 

Kalau alasan Prabowo sudah habis-habisan okelah. Mungkin ini juga bakal jadi tahun terakhirnya bertarung dalam Pilpres. Hanya saja, sudah pasti tidak ada makan siang gratis. Jika menang dalam Pilpres, tentu saja orang yang paling berjasa adalah Sandiaga. Jelas dia yang paling banyak berkorban menyumbangkan hartanya dalam Pilpres 2019 kali ini.

Lebih lucu lagi PKS. Kata salah satu petingginya, dukungan itu tak harus duit, tapi bisa dalam bentuk lain. Misalnya kegiatan partai. Dalih PKS bahwa setiap kegiatan partai akan mengusung dan mendukung capres Prabowo dan Sandiaga Uno. 

Hmm,,, nenek-nenek juga udah paham deh lagu lama begini.

Lebih kocak lagi Andi Arief yang bilang bahwa partai pengusung tak wajib menyumbang dana. Malahan Andi Arief menyebutkan Sandiaga Uno berjanji akan menyumbang partai pengusung. Duh-aduh, tampaknya ada yang minta jatah juga nih bang Sandi.

Kode dari Andi Arief ini justu malah meyakinkan bahwa PKS dan PAN menerima mahar politik sangat besar dari Sandiaga Uno. Ah, jangan-jangan Demokrat mendekat pada Prabowo karena ada udang di balik bakwan juga.

Kalau begini jadinya, Prabowo-Sandiaga dan Gerindra harus all out meskipun tidak mendapatkan saweran dari partai koalisi lainnya. Jangan lupa, kalau menang, inget aja siapa yang nyumbang paling banyak. Kalau mereka minta jawab aja "Wani Piro?" hehehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun