Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

5 Tipe Peserta Reuni 212 yang Luput dari Media

6 Desember 2018   23:54 Diperbarui: 7 Desember 2018   06:26 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang selalu nyinyir dengan aksi 212 di Monas lalu pasti tidak akan bisa merasakan eratnya tali silaturahmi umat yang disatukan dengan ukhuwah Islamiyah. Sungguh gerakan yang sangat inspiratif untuk menyatukan umat Islam.

Alhamdulillah, semua alumni Monas bisa berkumpul dengan aman, tentram dan damai. Bahkan mereka mengeluarkan kocek sendiri untuk bisa tiba di Monas sejak dini hari. Salat tahajud bersama, salat dhuha bersama hingga salat dzuhur pun berjamaah di jalur Car Free Day. Sehingga jika disorot oleh drone dari angkasa, terlihat seperti umat yang thawaf di Masjidil Haram. Subhanallah, sampai menitikan air mata menyaksikannya.

Jangan percaya dengan fitnah-fitnah yang menyebarkan kalau para alumni 212 ini mendapatkan ongkos Rp100 ribu dari beberapa partai yang tokohnya muncul di panggung Reuni 212. Sungguh, fitnah keji itu membuktikan bahwa partai lain hanya iri karena tak bisa menggalang aksi serupa dengan niat tulus dan ikhlas.

Di antara sekian juta umat yang datang, bahkan ada yang sampai menggadaikan motornya demi bisa berangkat ke Jakarta dari Sumatra. Betapa mulianya pengorbanan para alumni 212 ini sampai rela tak dibayar dan mengeluarkan kocek sendiri demi perjuangan membela bendera tauhid.

Benar, gerakan 212 ini murni gerakan umat yang tidak dibayari siapa-siapa. Mereka datang dengan hati tulus dan keinginan mereka sendiri. Sungguh media tak bisa melihat dengan jelas motif sesungguhnya para peserta reuni 212 ini.

Media-media di Indonesia harus belajar lagi tentang jurnalistik. Tak bisa dipercaya, 11 juta umat berkumpul di Monas tidak masuk headline koran nasional! Bikin geleng-geleng kepala. Padahal kalau mau foto paling epik, para alumni punya kok stock foto-foto terbaik dari berbagai angle.

Sepertinya reuni 212 di Monas setiap tanggal 2 bulan 12 merupakan agenda suci tahunan yang harus dilestarikan. Bahkan kalau perlu, pemerintah bisa menetapkan sebagai hari libur nasional. Kalau-kalau hari 212 jatuh pada hari kerja. Agar semua warga lain dari berbagai daerah juga bisa ikut berangkat ke Monas.

Subhanallah,,,

Ngomong-ngomong soal para peserta alumni 212, ada 5 tipe yang peserta reuni 212 yang datang ke Monas yang luput dari pemberitaan media.

1. Pejuang

Peserta yang masuk kategori pejuang ini adalah keluarga yang membawa serta anak-anak mereka. Anak-anak mereka yang masih kecil terpaksa harus kurang tidur dan lupa sarapan demi mengejar kereta agar bisa masuk dalam barisan dan shaf paling depan di Monas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun