Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Bungkam Amien Rais, 51 Persen Saham Freeport Kembali ke Pangkuan Pertiwi

28 September 2018   23:02 Diperbarui: 29 September 2018   00:14 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sah! 51 Persen Saham PTFI milik Indonesia/Tribunnews

Divestasi saham ini menjadi salah satu jalan terbaik untuk Indonesia. Coba tengok Venezuela yang kini porak poranda karena nasionalisasi tambang. Ekonomi terpuruk, teknologi tak pernah diperbaharui, SDM pun pada kabur.

Keberhasilan divestasi saham Freeport ini tak lepas dari peran beberapa menteri brilian pemerintahan Jokowi seperti Ignasius Jonan, Sri Mulyani, Rini Soemarno dan Direktur Inalum Budi Gunadi.

Tidak mudah lho mendapatkan saham yang tadinya cuma 9,36 persen, melonjak langsung hingga 51,23 persen. Kemenangan ini jelas bukan hanya kemenangan yang dipersembahkan bagi rakyat Papua tapi juga bagi Indonesia.

Namanya kabar baik pasti tidak akan disukai oleh oposisi. Seperti biasa, Wakil Ketua DPR Fadli Zon berkilah bahwa upaya divestasi saham Freeport ini hanya bentuk pencitraan pemerintah Jokowi. Biarlah Fadli Zon menganggap apapun suksesnya divestasi saham ini, dikutip dari Merdeka.com.

Yang jelas, tambang Grasberg di Papua yang ditaksir memiliki cadangan emas terbesar di dunia ini benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat Papua sendiri yang selama ini sudah terlalu lama terisolasi.

Cadangan emas PTFI diperkirakan sekitar US$150 miliar. Kalau cuma buat menutupi anggaran Hambalang yang dikorupsi sih cukup banget. Apalagi kalau Indonesia mau jadi tuan rumah Asian Games lagi. Jadi tuan rumah Olimpiade juga bisa banget.

Mudah-mudahan proses pengambilalihan saham ini bisa berjalan lancar di tengah nyinyir-nyinyir oposisi yang kejang-kejang melihat prestasi pemerintah saat ini. Kata Jonan, proses pengalihan saham sudah selesai, tinggal menyelesaikan transaksinya.

Budi Gunadi juga menambahkan transaksi akan dituntaskan maksimal November mendatang. PT Inalum sudah siap dengan dana sekitar US$3,85 miliar. Yang jelas, demi menjaga stabilitas rupiah, PT Inalum hanya akan memanfaatkan pinjaman dari bank asing, bukan bank plat merah seperti yang selama ini santer dibicarakan.

Harapannya tentu saja rakyat Papua bisa menikmati pembangunan. Bisa mencicipi bbm satu harga ke seluruh pelosok. Bisa mendapatkan akses pendidikan yang setara dan akses kesehatan yang lebih baik lagi. Agar, putra putri Papua bisa lebih kompetitif menjadi generasi penerus bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun