Tidak ada yang menyangka jika Hanifan Yudani Kusuma, atlet pencak silat yang baru saja menuai emas di nomor kelas C putra 55 kg sampai dengan 60 kg di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu silam (29/8), mampu menorehkan sejarah baru dalam dunia olahraga sekaligus membuat haru biru rakyat Indonesia.
Pasalnya, Hanifan memeluk kedua tokoh bangsa itu secara tiba-tiba dihadapan ribuan mata rakyat Indonesia. Apa yang dilakukan Hanifan secara spontan justru menjadi headline di beberapa surat kabar termasuk Kompas Cetak esok harinya.
Pada sesi wawancara di KompasTV (31/8), Hanifan mengaku bahwa apa yang dilakukannya memang spontan. Sama seperti Jojo alias Jonatan Christie yang melakukan selebrasi buka baju setelah menuai emas pada laga tunggal putra setelah berhasil mengalahkan unggulan asal Taiwan, Chou Tien Chen dengan rubber set.
Bedanya, Jojo berhasil meraih simpati kaum hawa sementara Hanifan berhasil meraih simpati bangsa Indonesia karena tindakannya dianggap mempersatukan pasangan capres yang akan bertarung pada Pemilu 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Momen tersebut tidak bisa dimungkiri merupakan klimaks dari Asian Games 2018. Apalagi Indonesia saat ini sudah mengamankan posisi perolehan medali pada peringkat ke-empat. Rekor terbaik Indonesia dengan mendulang 30 emas, 23 perunggu dan 37 perak saat artikel ini ditulis.
Rekor tersebut bukan hanya menjadi rekor terbaik Indonesia sebagai penyelenggara atau tuan rumah Asian Games 2018. Melainkan juga menjadi rekor sebagai negara di Asia Tenggara yang menjadi pendulang medali emas terbanyak dalam sejarah Asian Games seperti diberitakan Serambinews.com.
Persiapan yang banyak dicibir
Kemenangan dan beberapa rekor yang membanggakan tersebut bukan tanpa usaha dan persiapan yang matang. Pemerintah bahkan sudah berusaha sekuat tenaga untuk mensukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018 dengan berbagai cara termasuk menggeber pembangunan infrastruktur serta beberapa venue dan fasilitas transportasi seperti LRT Palembang yang berhasil diselesaikan sebelum pembukaan Asian Games 2018 digelar.
Jakarta dan Palembang bisa dikatakan cukup berhasil menyelenggarakan Asian Games 2018 meskipun ada beberapa kekurangan di beberapa sisi seperti berita tentang kali item yang ditutupi wiring hingga ditulis oleh beberapa media asing.
Perlu diketahui juga, rekayasa lalu lintas dengan memperluas ganjil dan genap berhasil menurunkan volume kendaraan di Jakarta sehingga membuat para atlet, official dan para pentonton bisa menikmati Jakarta tanpa macet parah seperti hari-hari biasanya.