Tak terasa Ramadhansebentar lagi berlalu. Padahal tidak sedikit orang yang bisa mendapatkan kenikmatan beribadah pada bulan Ramadhan. Ada juga yang umurnya sampai bulan Ramadhan, namun tak bisa merasakan Hari Raya Kemenangan.
Ramadhan dirindukan, Ramadhan yang dinantikan. Setelah sebulan penuh ditempa dengan rasa lapar dan dahaga, semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan ampunan serta limpahan rahmat Tuhan.
Baca Jangan Memberikan Salam Tempel Lebaran karena Gengsi Semata!
Berbicara soal Ramadhan, saya jadi ingat lirik sebuah lagu yang dibawakan oleh Bimbo. Bunyinya begini.
"Alangkah nikmat ibadah bulan Ramadhan
Sekeluarga, sekampung, senegara
Kaum muslimin dan muslimat se dunia
Seluruhnya kumpul di persatukan
Dalam memohon ridho-Nya"
Penggalan lirik tersebut bisa kita rasakan bersama. Suasana bulan Ramadan memiliki ciri khas yang tidak bisa didapatkan pada bulan-bulan lainnya.
Bahkan bukan hanya beribadah saja. Tidur di bulan puasa saja terasa begitu nikmat. Istirahat selepas shalat dzuhur di musala benar-benar terasa nikmat meskipun hanya tidur sekelebat memanfaatkan jam istirahat kantor yang biasanya digunakan untuk mencari makan siang.
Kita semua juga bisa berkumpul dan dipersatukan tanpa mengindahkan "cebong" dan "kampret" di bulan Ramadhan. Kita semua bisa menyambung kembali tali silaturahmi di kampung halaman dan saling bermaafan melupakan sejenak segala permasalahan di ibukota yang tak kunjung usai.
Namun pertanyaannya apakah kita termasuk orang yang merindukan datangnya Ramadhan tahun depan? Seperti orang yang sudah berhaji, pasti ada perasaan rindu ingin kembali ke tanah Haram melihat langsung Baitullah dan merasakan kedamaian di kota para Nabi, Madinah.
Orang yang sedang dimabuk rindu tentu akan melakukan apapun demi melepaskan kerinduannya pada bulan Ramadhan. Setidaknya ada lima ciri orang yang merindukan bulan Ramadhan.
Baca 5 Orang yang Merugi di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan