Beberapa hari yang lalu saya menyimak ceramah Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta Prof Nasaruddin Umar. Beliau mengatakan bahwa ada sebuah riwayat yang menyebutkan inti Al-Quran itu ada pada ayat pertama surat Al Fatihah.
Ayat tersebut tak lain adalah bismillahi arrahman arrahim. Nah, menariknya kata mantan Pembantu Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini bahwa inti dari Al-Quran itu ada pada dua kata Arrahman dan Arrahim yang berarti Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Inti dari keduanya adalah CINTA.
Baca juga dong Kisah Mencari Masjid Satu-satunya di Negeri Seribu Kasino
Entah kenapa, apa yang saya tonton kemudian cocok dengan pidato BJ Habibie dalam acara Supermentor di salah satu stasiun swasta. Tapi, saya menontonnya di salah satu channel Youtube.
Dalam pidatonya selama kurang lebih setengah jam tersebut Habibie yang masih terlihat segar dan semangat berbicara panjang lebar menyebutkan inti dari pidatonya.
Ternyata inti pidatonya juga sama dengan yang diutarakan oleh Prof Nasaruddin Umar yaitu CINTA. Habibi menyebutkan ada 5 Â cinta yang harus dimiliki insan Indonesia, antara lain adalah
- Cinta sesama manusia Â
- Cinta pada karya sesama manusia juga lawannya, dan tandingannya
- Cinta pada lingkungannya
- Cinta pada tugasnya, pada pekerjaannya, dikerjakan secara berkualitas dan berdaya saing tinggi
- Membungkus 4 cinta tersebut dalam satu bungkus cinta pada Tuhan yang Maha Esa
Sontak gemuruh tepuk tangan membahana di dalam ruangan yang juga terlihat beberapa tokoh nasional seperti SBY, Xanana Gusmau dan juga beberapa pejabat penting lainnya.
Apa yang saya petik dari kedua tayangan yang saya saksikan dalam rentang waktu yang berbeda itu adalah bahwa kecintaaan pada Tuhan merupakan sebuah kesetiaan.
Menarik nih Ngabuburit di Mal dan Tips Mendapatkan Tempat Berbuka Tanpa Harus Nyiyir di Sosial Media
Kita ambil contoh sederhana. Habibie yang sudah ditinggal mati ibu Ainun tetap SETIA dengan CINTAnya. Habibie tak menikah lagi. Habibie tetaplah Habibie yang memahami arti Cinta yang sesungguhnya. Ia tak pernah berpaling sekalipun meski yang dicintainya telah tiada.
Begitu juga kita, insan yang berjalan di muka bumi. Sebagai "khalifah" tentu juga harus punya CINTA. Cinta kepada Tuhan, Cinta kepada Rasul akan tercermin dari kesetiaannya pada keduanya.