Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Oleh-oleh Khas Bandung yang "Raos Pisan"

11 April 2018   11:46 Diperbarui: 11 April 2018   11:57 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanya ilustrasi tapi ini dokumen pribadi lo

Awalnya saya mengenal seblak dengan sebutan kerupuk setan. Disebut kerupuk setan karena rasa pedasnya yang tak tertahankan. Variannyapun cukup banyak mulai dari seblak berwarna hitam sampai dengan seblak berwarna merah. Warna tersebut membedakan dari tingkat kepedasannya. Semakin hitam, tingkat kepedasan seblak semakin tinggi.

Entah apa yang dicari, mungkin saja yang membuat saya ketagihan karena rasa pedasnya sambil menikmati keriuknya seblak yang dicampur dengan nasi hangat.

Nah, tempat untuk belanja seblak yang terjangkau itu di Pasar Kosambi Bandung. Kita bisa memilih seblak dengan ukuran seperempat, setengah kilo sampai dibuat satu kilo per kantung. Jadi, kalau mau beli oleh-oleh grosiran, seblak jadi salah satu yang saya rekomendasikan karena hampir disukai semua perempuan. Percaya deh!

Kopi Aroma

Nah, oleh oleh khas Bandung buat calon mertua itu yang cocok adalah Kopi Aroma. Tapi, syaratnya memang agar berat karena untuk membeli kopi khas Bandung ini harus antre sejak pagi hari.

Ada dua varian kopi yang dijajakan, Robusta dan Arabica. Pelanggan pun bisa memesan kopi dengan bentuk bubuk, giling kasar atau giling halus tergantung selera. Citarasa dari kopi aroma itu tidak terlalu strong, dan enak di perut.

Brownies Kukus

Nah, jika ingin mencari oleh oleh khas Bandung yang paling pas buat teman kantor biasanya saya membeli Brownies Kukus. Sekarang malah sudah banyak jenis brownies dan bolu khas dari kota Kembang. Tempat belanja brownies favorit saya tentu saja di Dago dekat dengan Terminal Simpang Dago. Harganya memang dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan. Masa paling indah itu satu loyang cuma dihargai Rp19.000 aja heehehehe

Sekarang sih mana bisa dapet segitu!

Nah, itulah beberapa oleh-oleh khas Bandung versi saya. Meskipun orang Bandung, selera saya termasuk kolot. Gak terlalu suka sama kuliner kekinian di Bandung yang tengah ngehits. Cukup batagor aja sudah membayar rasa kangen saya pada Bandung.

Dzulfikar Alala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun