[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Illustrasi/pixlromatic"][/caption] Salah seorang murid saya tergila-gila dengan Justin Beiber. Hampir di setiap soal latihan, jawaban, percakapan sampai jawaban ujian akhir semester semua tertera nama Justin Beiber. Kalau hal ini terjadi di twitter pasti dia sudah saya mute bahkan mungkin saya unfollow. Setiap kali melihat nama Justin Beiber di kertas latihannya rasanya saya pingin nangis. Apalagi ketika ditanya tentang sesuatu hal dan dia menjawab dengan kata-kata magic itu. Duh rasanya saya ingin lari ke pantai dan membenamkan kepala saya dalam pasir. Tapi, mengingat saya seorang guru semua saya hadapi dengan cool. Tidak pernah sedikitpun saya tampakkan kekesalan bahkan kemarahan karena dia kerap kali menggunakan kata sakral itu. Meski dalam hati teriak sambil berimajinasi nyobek-nyobek kertas latihannya. Akhirnya saya berusaha latihan, mencoba tak memerhatikan kata-kata itu. Meski terkadang sedikit terganggu juga. Semua saya coba dengan sepenuh hati bagaimana caranya agar saya harus terbiasa dengan kesukaan orang lain yabg tidak saya sukai sama sekali. Akhirnya saya putuskan untuk memikirkan hal-hal positif yang dimiliki si Justin Beiber ini. Satu hal bahwa dulu dia adalah orang biasa dan sekarang menjadi terkenal karena Youtube. Semua itu diperoleh tentu saja dengan kerja keras. Jadi tiap saya baca kata Justbeib kata yang harus saya ingat pertama kali adalah "Kerja Keras". That's all. Lambat laun semuanya bisa terkendali. Apa yang tidak kamu sukai bisa jadi baik untukmu. Salam Positif :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H