[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Illsutrasi (dok.meme.yahoo.com)"][/caption] Entah kenapa selalu ada saja kejadian yang memalukan yang saya alami tiap kali datang ke bisokop elit. Dulu saat pertama kali datang ke Premiere XXI di Living World Alam Sutera juga demikian. Saya harus mengalami kejadian yang memalukan. Maklum lah wong ndeso pertama kali nonton di bioskop elit kebingungan nyari tuas kursi elektrik. Kali ini kejadiannya saat mau nonton bareng Cita-Citaku Setinggi Tanah di XXI Gandaria City bersama blogger Kompasiana. Setelah tiba di parkiran mobil kemudian saya membereskan bawaan yang hendak di bawa masuk. Tidak lupa saya mengunci semua pintu. Sementara itu istri dan anak saya sudah masuk lebih dulu. Nah disinilah kecerobohan saya terlihat. Saking senangnya mau nonton di bioskop elit saya sampai lupa kalau pintu masuk itu tidak otomatis. Apalagi pintunya berupa kaca bening yang tidak terlihat. BRAKKKK!!! akhirnya saya nabrak pintu. Duhhhhhh! Mungkin sakitnya tidak seberapa, tapi dibalik pintu ternyata ada satpam yang saya lihat tak bisa menahan tawa. Dia berusaha untuk tidak tertawa. Sementara saya sendiri bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. Untuk menghilangkan rasa malu saya memberanikan diri berbasa-basi pada pak Satpam. "XXI dimana ya pak?" tanya saya. "Ada di lantai 2 pak" jawabnya sambil tersenyum. Ah senyumnya itu loh yang bermakna ganda antara menertawakan saya dan mencoba ramah. Huffftt emang dasar saya yang salah kok jadi nyalahin satpam yak! Untung saja saat itu tidak ada orang lain selain kami bertiga. Istri saya malah senang bukan main. Dia tertawa terpingkal-pingkal. "Makanya mata tuh dipake! Mata udah empat masih aja nabrak pintu!" Aseeemmm batin saya. Untung saja pintu lift segera terbuka. Jadi saya gak perlu lama-lama nahan malu diliatin pak satpam. Di lift saya pijit-pijit pelipis mata yang masih nyut-nyutan. "Duh, ada aja yak kejadian kayak gini" gumam saya dalam hati. Lift ternyata berhenti di lantai 1 A. Setelah itu kami naik tangga sedikit. Pikir kami itu masih di lantai 1A sementara XXI ada di lantai 2. Akhirnya kami mencari lift utama. Setelah menununggu beberapa saat kemudian kami naik lift lagi. Anehnya kok saat saya pencet tombol lantai 2 gak bisa ya! Kebetulan disitu ada penjaga lift nya. "Bapak mau kemana ya pak?" tanyanya rada ketus. "Mau ke XXI" jawab saya. "XXI ada di sana pak" sambil menunjuk sebuah gedung disela-sela pilar yang tinggi. Woaalllahhh ternyata kita udah ada di lantai 2 toh. "Ok pak makasih yaaa" sapa saya sambil melipirrr nahan malu kedua kalinya. Salam hangat http://gurubimbel.tumblr.com Follow @gurubimbel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H