Setelah menunggu hampir selama sepekan akhirnya pemgumuman pemenang lomba penulisan artikel yang diadakan oleh guraru.org diumumkan malam tadi. Keluar sebagai pemenangnya adalah Ibu Salamah dengan Yahoo Messenggernya, kemudian Ibu Siti Mugi Rahayu yang juga seorang kompasianer dengan Blognya dan yang terakhir adalah Pak Yusrizal dengan mobile edukasinya.
Saya sendiri cukup bersyukur meski tidak keluar sebagai juara tapi tulisan saya sudah masuk 13 besar sebagai finalis lomba dari sekitar 240 tulisan yang dikirimkan oleh guru-guru dari seluruh Indonesia.
Saya akui memang artikel yang saya buat terlalu sederhana. Apalagi tingkat popularitas artikel menjadi salah satu hal yang dinilai juga. Jika melihat popularitas artikel Ibu Salamah yang menjadi juara pertama jelas popularitas artikel saya kalah jauh. Artikel Ibu Salamah mencapai jumlah klik lebih dari 1000 kali.
Dalam lomba kali ini memang saya sudah pesimis dari awal. Ternyata banyak sekali artikel yang lebih baik. Bahkan beberapa diantaranya adalah hasil karya para guru. Tidak sedikit yang jelas terlihat dari programnya beberapa guru sepertinya menguasai IT. Bahkan ada salah satu finalis yang pernah menjadi tamu di Kick Andy Show.
Saya mengirimkan 4 artikel. Tak disangka ternyata artikel yang dipilih adalah artikel yang sebetulnya saya tulis ketika waktu senggang.
Dengan iming-iming hadiah sebuah netbook ternyata semangat para guru memang muncul menyajikan keahliannya dalam memanfaatkan teknologi sebagai media belajar di ruang kelas. Sayangnya ketika lomba berakhir hanya beberapa finalis saja yang terlihat konsisten menulis. Saya pikir hal ini wajar.
Artinya memang butuh trigger agar lebih banyak lagi guru-guru yang kreatif untuk berbagi keahlian dan pengalamannya dalam kegiatan belajar mengajar.
Tidak sedikit juga saya memperhatikan beberapa yang tidak masuk finalis menyatakan kekecewaannya. Banyak peserta yang sepertinya punya ekspektasi berlebih dalam mengikuti lomba.
Well semua ini memang hanya sekedar lomba. Ada yang keluar sebagai pemenang dan ada yang harus bersabar dengan kenyataan. Justru jika hal tersebut dipandang secara positif malah akan menjadikan motivasi tersendiri untuk berbagi dan berusaha lebih baik lagi.
Saya angkat topi untuk para guru yang senantiasa menulis dan mau berbagi tanpa ada iming-iming hadiah. Seperti pak Isna yang saya lihat sangat konsisten menulis di blog guraru.org. Saya sendiri sementara ini masih menjadi silent reader. Pasalnya saya masih berstatua sebagai @gurubimbel. Sementara semua anggota guraru.org sepertinya mayoritas adalah guru sekolah. Bahkan beberapa diantaranya adalah guru PNS Senior.
Dengan adanya lomba khusus guru dalam lomba penulisan artikel saya jadi berpikir dan mencoba merenungi sebetulnya banyak sekali guru-guru yang jauh lebih hebat dan berkualitas selama ini. Sayangnya mereka kurang terekspos dengan baik. Karena hanya beberapa diantara mereka yang memiliki blog.