Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merekam Kebakaran Pabrik Roti di Tangerang

4 Maret 2014   21:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemanapun saya pergi saya selalu membawa smartphone saya. Saya yakin pasti ada saja kejadian yang bisa saya abadikan dengan menggunakan smartphone saya, salah satunya adalah kejadian kebakaran sebuah pabrik roti di Plered, Perumahan Ciledug 2 Kota Tangerang ini.

Saat itu saya tengah berkunjung ke rumah sanak famili. Sekitar pukul 20.30 WIB terdengar suara orang meminta pertolongan. Langsung saja kami berhamburan keluar rumah. Tak di duga ternyata api dari sebuah rumah di ujung jalan sudah tinggi dan makin membesar. Beberapa orang sudah mulai ramai melihat kebakaran terjadi.

Karena baru saja terjadi, saya panik untuk segera menelpon pemadam kebakaran. Entah kenapa nomor 113 tidak bisa dihubungi melalui telpon. Akhirnya dengan menggunakan akun instagram saya potret kejadian kemudian saya share dengan memention akun @radioelshinta dan @tmcpoldametro dengan harapan adminnya segera menghubungi pemadam kebakaran.


Tak ada yang bisa di selamatkan. Menurut beberapa penuturan saksimata, seorang pekerja tengah mengganti gas ukuran 12 kg. Namun tiba-tiba api menyambar dari sebuah oven sehingga terjadilah kebakaran. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Semua pekerja berhasil menyelamatkan diri.

Sayangnya rumah disamping pabrik tersebut juga ikut tersambar api, padahal menurut penuturan warga, rumah tersebut baru saja usai di perbaiki. Entah berapa banyak kerugian materiil yang disebabkan oleh kebakaran tersebut.

Dalam posisi demikian, saya hanya bisa memotret dan merekam kejadian yang sedang terjadi sambil memasang kuping untuk mendengarkan semua obrolan warga. Berita begitu cepat menyebar. Semakin lama semakin banyak warga yang datang.

Untunglah ada satu mobil petugas pemadam kebakaran yang lebih dahulu datang bersamaan dengan petugas kepolisian. Tak setelah hampir 30 menit lebih barulah tiba bala bantuan dari unit pemadam kebakaran lain. Menurut berita dari beberapa media yang meliput, kebakaran baru bisa dipadamkan setelah satu jam berselang. Saat itu saya sudah pulang dan tidak bertahan hingga api di pabrik tersebut padam.

Pelajaran pentingnya adalah save nomor darurat di handphone. Dalam keadaan panik memang benar kita tidak bisa berpikir jernih sampai-sampai kadang lupa tiga digit nomor darurat sekalipun.

Beruntung juga saya memention akun @radioelshinta tampaknya adminnya melanjutkan berita saya kepada petugas pemadam. Terimakasih Radio Elshinta.

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun