Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sariawan? Gempur Pakai Binahong

19 Maret 2014   06:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:46 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Illustrasi (obatsakit2011.blogspot.com)"][/caption]

Setiap orang pasti pernah merasakan tersiksanya terkena sariawan. Sariawan bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Yang paling gampang adalah jika kita sudah kurang serat dan vitamin C, biasanya akan mudah terkena sariawan. Kadang asupan sayur dan buah-buahan yang kurang juga merupakan penyebab utama sariawan. Nah, kalau yang itu mungkin faktor internal, sedangkan faktor eksternal juga bisa karena cuaca. Anomali cuaca yang terjadi menyebabkan kondisi tubuh berubah secara drastis. Jika dalam kondisi yang menurun tentu juga bisa berakibat pada kesehatan tubuh. Tapi yang paling utama adalah kebiasaan kita dalam memilih makanan. Sudah jelas jika makanan yang mengandung cabai dan goreng-gorengan lebih mudah menyebabkan panas dalam. Akhirnya berakibat pada sariawan.

Hal yang sepele juga bisa menjadi penyebab sariawan. Salah satunya adalah pemilihan sikat gigi yang kurang tepat. Atau penggunaan sikat gigi yang sudah melewati batas pemakaiannya. Terkadang masih banyak orang yang rela dan betah berlama-lama menggunakan sikat gigi yang sudah tidak layak. Cirinya biasanya bulu-bulu sikatnya sudah amburadul. Model sikat gigi terbaru sudah ada indikatornya kapan sikat gigi tersebut harus di ganti. Nah, selain sikat gigi ternyata pasta giginya juga berpengaruh terhadap kesehatan mulut. Terlalu banyak pemutih atau detergent pada pasta gigi akan menyebabkan mulut kita mudah iritasi dan akhirnya luka sehingga menimbulkan sariawan. Maka konsumen harus cerdas dalam memilih pasta gigi yang aman dan nyaman serta sikat gigi yang benar-benar bisa digunakan untuk membersihkan hingga rongga paling dalam. Jika sudah sariawan otomatis kita jadi puasa bicara. Sakitnya sudah hampir sama dengan sakit gigi. Bikin orang susah ngomong. Apalagi kalau saat-saat jadwal sibuk ngajar, saya paling gak tahan kalau sedang sariawan. Ujung-ujungnya hanya bisa memberikan tugas dan tidak bisa berlama-lama berbicara di depan kelas. Tentu yang rugi adalah saya sebagai guru karena punya hutang materi mengajar sementara siswa juga jadi ketinggalan pelajaran. Sebisa mungkin saya menjaga kesehatan mulut dan makanan agar tidak terlalu sering terkena sariawan. Tapi jika kondisi tubuh lemah, apa mau dikata. Yang jelas ketika sudah sariawan saya akan selalu bilang pada siswa saya bahwa saat itu saya tidak bisa mengajar dengan maksimal. Anak saya yang masih berusia tiga tahun setengah pun pernah terkena virus. Sariawannya bukan hanya satu, tapi cukup banyak. Ketika terjadi seperti itu, akhirnya asupan makanannya berkurang, bahkan untuk minum susu pun dia enggan. Akhirnya kami sebagai orang tua hanya bisa memberikannya air putih dan makanan yang mudah di kunyah seperti telur rebus dan dan bubur. Setelah bertanya kesana kemari ternyata ada obat khusus sariawan anak-anak. Tapi rasanya itu loh yang bikin kapok alias gak enak banget. Wal hasil anak saya sekarang jadi trauma kalau disuruh minum obat. Nah, lalu apa obat herbal mujarab yang saya gunakan? Mudah, saya sengaja meminta bibit tanaman binahong pada orang tua saya di Bandung. Karena saya agak sulit mendapatkannya di daerah Pamulang. Sekarang saya tanam di belakang rumah. Tanamannya sudah merambat naik. Dari tanaman binahong inilah saya mendapatkan cara pengobatan herbal untuk mengatasi sariawan. Kalau pengobatan untuk saya sendiri cukup mudah. Cukup ambil selembar daun binahong, bisa daun yang masih muda atau sudah cukup hijau tua. Kemudian cuci di air mengalir sebentar saja. Lalu remas dengan menggunakan dua jari saja. Lalu, tempelkan remasan daun binahong pada luka sariawan. Pedihnya hanya sebentar saja kok, tapi rasanya tidak pahit. Nah, jika akan digunakan untuk anak-anak sebaiknya daunnya direbus beberapa helai lalu air rebusannya di minumkan ke anak kita yang sedang sariawan. Jika khawatir anak kita tidak mau bisa juga dicampurkan dalam susu formulanya. Rasanya yang tawar tidak akan terasa bahwa dia sedang meminum obat. Insya Allah, akan lebih cepat sembuh. Selain untuk obat sariawan binahong juga digunakan untuk luka luar seperti luka bakar atau luka tersayat pisau. Cukup remas-remas daunnya dan oleskan pada area yang luka saja. Dari pengalaman itulah saya sudah tak mengalami kendala lagi ketika sedang terkena sariawan, karena persis di belakang rumah sudah menjalang daun binahong. Tinggal petik, remas dan oles saja. Nah, di awal tahun ini alhamdulillah saya belum pernah lagi mengalami sariawan. Selain menjaga dari makanan tidak sehat, saya juga lebih memilih asupan sayur lebih banyak ketimbang daging. Untuk hidup sehat itu ternyata mudah dan murah. Makan dengan porsi nasi setengah, tempe orek dan capcay saja sudah cukup untuk mencegah sariawan hehehe. Tetap sehat dan jaga pola makan dengan seimbang. Salam Hangat @DzulfikarAlala "Tulisan ini disertakan dalam lomba blog bersama Deltomed" klik infonya disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun