"Tulisan tanpa Foto ibarat Sayur tanpa garam."
Ketika membutuhkan sebuah illustrasi untuk menguatkan sebuah tulisan, tentu saja kita membutuhkan sebuah foto. Masalahnya, jika kita tidak memiliki foto yang kita butuhkan, bagaimana? Ujung-ujungnya pasti googling dan comot sana sini demi memperkaya sebuah tulisan. Namun, bagaimana jika kita mengambilnya dari sebuah blog yang pengelolanya adalah teman kita sendiri. Mungkin pengalaman ini bisa dijadikan panduan etika ketika kita ingin meminjam foto teman kita. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penuntutan atau kesalahpahaman di kemudian hari. Apalagi jika tujuannya untuk kepentingan komersial.
- Ajukan perizinan di awal sebelum tulisan dipublish. Hal ini tentu saja untuk menghindari kesalahpahaman penggunaan foto. Jelaskan maksud dan tujuan peminjaman foto tersebut. Apakah untuk sekedar dipajang di blog pribadi atau untuk tujuan komersil. Jika tujuannya untuk komersil, tentu akan ada obrolan khusus yang harus bisa memberikan apresiasi bagi empunya foto. Namun, jika sekedar untuk digunakan untuk lomba dan pelengkap sebuah artikel, tidak ada salahnya mengajukan izin terlebih dahulu. Ketika sudah dizinkan, barulah kita bisa mempublishnya.
- Ada baiknya kita sebutkan foto-foto mana saja yang akan digunakan. Jelaskan secara rinci mengapa kita membutuhkan foto mereka. Agar semuanya memang jelas.
- Cantumkan sumber foto baik melalui caption foto maupun di akhir tulisan. Hal tersebut sebagai informasi kepada pembaca, darimana kita meminjam foto-foto tersebut.
- Berikan link (hidup) dalam referensi foto yang kita gunakan. Dengan demikian ada hubungan mutualisme disini. Blog kita bisa jadi sebagai jalan connecting antara pembaca dengan pemilik foto. Dengan demikian setidaknya bisa menambah jumlah pembaca bagi pemilik foto.
Kenapa saya bisa menyimpulan hal demikian. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya hampir saja mengecewakan pemilik foto yang saya gunakan. Untungnya mereka sangat baik sehingga memahami kealpaan saya di awal. Walhasil saya mendapatkan pelajaran berharga bagaimana caranya menghargai orang lain. Meskipun hanya sekedar foto, namun bagi pemiliknya mungkin memiliki keterkaitan emosi dan usaha yang tidak sedikit. Bagaimanapun hasil karya seseorang tetaplah hasil karya yang harus diapresiasi. Tentu kitapun tidak ingin mengalami hal yang merugikan jika hal tersebut terjadi pada diri kita sendiri.
Salam Hangat
@DzulfikarAlala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H