[caption id="attachment_350908" align="aligncenter" width="560" caption="Zero Accident/dokpri"][/caption]
Ketika sekolah, kita kerap kali gundah ketika semuanya harus serba diatur. Mulai dari ujung kuku hingga ujung rambut ada aturannya dalam kitab suci sekolah. Wajar jika banyak yang mengasosiasikan sekolah bak penjara suci. Terpenjara namun meninggalkan kenangan yang tak terlupakan hingga usia senja.
Itulah juga mungkin yang saya rasakan ketika telah meninggalkan town site batu hijau. Sebagai orang awam yang pertama kali masuk ke area tambang, ada sejumlah peraturan khusus yang harus ditaati. Mulai dari kartu identitas yang harus terus menempel di badan, hingga alat pelindung badan mulai dari helm, sepatu boot hingga safety vest yang harus selalu dikenakan terutama di area pit.
[caption id="" align="aligncenter" width="590" caption="Rambu-rambu peraturan tersebar dimana-mana/dok.pri"]
Awalnya mungkin saya merasa kurang nyaman, tapi itulah prosedur yang harus ditaati dan diikuti bagaimanapun ribetnya. Semua sudah ada standar keselamatan sehingga upaya preventif lebih baik dilakukan daripada ada kejadian yang tidak diinginkan.
[caption id="" align="aligncenter" width="590" caption="Demi keselamatan/dok.pri"]
Kedisiplinan menjadi syarat mutlak pekerja tambang. Ada waktu yang harus ditepati terutama jam masuk dan jam pulang. Hal yang lumrah pula seperti di perkantoran. Namun, di area tambang semua peraturan bukan sekedar macan ompong. Pengawasan dan penindakan tegas terus dilakukan. Monitoring dan supervising merupakan prosedur tetap yang terus menerus dilaksanakan. Maka, tidak ada satupun pekerja yang berani mencoba menabrak aturan. Jika ada, maka konsekwensinya akan sangat berat. Mulai dari teguran, pencabutan hak pekerja hingga pemberhentian.
Hal yang tidak lumrah terjadi ketika di Newmont adalah baru pertama kalinya saya mengenakan sabuk pengaman saat menumpangi bus. Biasanya yang sudah-sudah tidak ada sabuk pengaman dalam bus kota maupun bus pariwista. Namun, bus yang berada di tambang berbeda, semua sudah dilengkapi dengan safety belt. Alih-alih mematuhinya, sebagian besar dari kami kerap alpa tak mengenakannya jika tidak diingatkan. Maka tak heran jika kepulangan kami dari townsite meninggalkan cela karena ketahuan polisi pengamanan internal Newmont yang menangkap basah rombongan botcamp batch IV ini karena tak patuh terhadap standar keselamatan.
Pertanyaannya bagaimana jika para pekerja tambang sudah keluar dari area tambang. Jawabannya mungkin sama seperti anak-anak sekolah pada masa lalu. Peraturan tinggal-lah peraturan. Semua merasa kembali seperti sedia kala, seperti berada di Indonesia. Benar itulah yang terjadi.