Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Para Pencari Tuhan di Area Tambang

12 Februari 2015   22:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:19 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="590" caption="Masjid di area kantor MMA/dok.pri"][/caption]

Tak banyak orang yang mengetahui bahwa para pekerja tambang kerap kali dilanda dengan kebosanan yang amat luar biasa. Ada masanya kejenuhan melakukan pekerjaan yang sama sehari-hari, melanda tak kenal usia tak kenal cuaca. Belum lagi ditambah dengan jauh dari keluarga. Tak ada pelipur duka taka da pelipur lara.

Saya saja yang hanya merasakan hidup yang di mess selama tiga hari dua malam, rasanya tak betah, meskipun dengan segudang fasilitas yang sepadan. Tempat olahraga, kolam renang hingga lapangan golf yang yang terhampar luas boleh jadi menjadi salah satu alasan untuk tetap tinggal di townsite yang teratur dan nyaman. Tapi, itulah, serasa ada yang kurang ketika menikmati semua kemewahan dan fasilitas yang ada.

Saya hanya tersenyum kecut ketika  beberapa orang yang menyebut para pekerja tambang laksana zombie-zombie hidup. Hidup sepertinya lurus-lurus saja dan tak ada gairah sama sekali.

Namun, kita tak pernah tau hati seseorang. Kita tak pernah tau kebahagiaan seseorang jika hanya dilihat dari tampilannya saja.

Mereka inilah para pencari Tuhan yang selalu mengisi kekosongan jiwa dan kehampaan dengan beribadah setiap waktunya. Negeri seribu masjid bukan hanya milik Lombok semata, namun juga bagi para pekerja tambang di area tambang PT NNT, Kabupaten Sumbawa Barat. Disetiap kantor, pabrik, dan pos terdapat masjid dan musholla yang cukup mudah dijangkau.

[caption id="" align="aligncenter" width="590" caption="dok.pri"]

[/caption]

Wajah-wajah teduh dengan jenggot memanjang dan celana cingkrang bukan lagi hal yang aneh di area tambang. Dahi yang menghitam dan sudut mata yang keriput terlihat dari wajah-wajah teduh para pekerja tambang. Mereka bekerja tanpa membawa bendera ormas ataupun aliran madzhab. Semua bekerja karena memang merupakan sebuah ibadah yang diganjar pahala jihad bagi setiap kepala keluarga.  Mungkin saja istri-istri mereka yang bercadar dengan sabar dan telaten mendidik anak-anaknya di rumah sambil menanti suaminya, ayah dari anak-anak mereka kembali sejenak untuk melepas rindu bersama keluarga. Ah, indahnya. Inilah yang semata mereka lakukan, sanggup melawan kebosanan, sanggup melawan kejenuhan demi keluarga dan hidup lurus terus dijalan yang di ridhai-Nya.

[caption id="" align="aligncenter" width="590" caption="Masjid di salah satu pabrik konsentrat PT NNT/dok.pri"]

[/caption]

Sebuah pemandangan yang langka jika masjid berjejal oleh para hambanya. Sengaja saya sempatkan memotret para pekerja tambang sesaat setelah takbiratul ihram. Setelah mengucap salam, musholla yang awalnya terlihat besar ini ternyata kecil dan penuh sesak. Belum lagi ditambah dengan teras-teras yang berada di luar. Memang benar, nuansa ke-Islaman di area tambang ini begitu terasa.

Newmont kerap kali diduga dekat dengan kepentingan Yahudi. Namun, keharmonisan dan toleransi sesame muslim dan antar umat beragama sangat terasa kental. Disinilah saya menemukan akhlak Islam sebenarnya. Jika Jepang yang dikenal dengan Negara atheis namun ternyata kental dengan sikap dan akhlak keIslamannya, maka disinilah, di Newmont Batu Hijau inilah pertama kalisnya saya saksikan betap akhlak Islam sungguh terasa begitu indah dan teduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun