Mohon tunggu...
Fika Nurmala
Fika Nurmala Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

planing for the future

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

ASEAN Maritime Forum dalam Menghadapi Piracy dan Armed Robbery di Strait Of Malacca and Singapore (SOMS)

7 Desember 2024   12:23 Diperbarui: 8 Desember 2024   13:00 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta SOMS (Sumber: The Nippon Foundation)

ASEAN merupakan sebuah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. Tujuan didirikannya organisasi ini yaitu untuk meningkatkan kerja sama antar negara anggota utuk mencapai stabilitas dan keamanan regional, salah satunya yaitu keamanan maritim.

Dengan banyaknya isu dalam maritim untuk mengatasinya ASEAN membentuk kerja sama ASEAN Political-Security Community (APSC) dimana salah satu realisasi dari APSC yaitu dengan dibentuknya ASEAN Maritime Forum (AMF) pada tahun 2010. 

AMF berfokus pada keselamatan navigasi dan masalah keamanan di kawasan. AMF menjadi platform utama bagi negara-negara anggota ASEAN untuk menangani isu-isu maritim, seperti piracy dan armed robbery.

Forum ini memungkinkan negara-negara anggota untuk saling berbagi informasi intelijen mengenai aktivitas perompakan dan ancaman lainnya di wilayah perairan ASEAN. 

Straits of Malacca and Singapore (SOMS) merupakan dua jalur maritim yang sangat penting di Asia Tenggara. Jalur ini menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk didunia. Dalam setahun jalur maritim ini bisa mencapai puluhan hingga ratusan ribu kapal yang membawa berbagai komoditas penting dalam perdagangan. 

Oleh karena itu, jalur ini menjadi jalur yang signifikan dalam perdagangan internasional. Posisi jalur SOMS juga menjadikannya sebagai lokasi yang rawan akan terjadinya tindakan kejahatan maritim seperti Piracy dan armed robbery.

Banyaknya kasus piracy dan armed robbery di SOMS menimbulkan kekhawatiran terhadap kapal perdagangan yang melintas dan juga negara-negara disekitar jalur tersebut. Dari data ReCAAP mencatat bahwa dibandingkan dengan 55 insiden pada tahun 2022, pada tahun 2023 tercatat meningkat dengan 63 insiden dilaporkan di SOMS. 

Walaupun mayoritas insiden yang terjadi tergolong CAT 4 dimana pelaku tidak membawa senjata dan tidak melukai awak kapal, akan tetapi, insiden tersebut merugikan dan perlu ditangani lebih lanjut.

Di SOMS, ancaman piracy bukanlah hal baru. SOMS menjadikan titik rawan utama di Asia Tenggara dengan banyaknya kasus kejahatan maritim. Hal ini menimbulkan ancaman serius terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan maritim di kawasan tersebut.

Maka untuk mengatasi permasalahan ini ASEAN sebagai organisasi regional melalui ASEAN Maritime Forum (AMF) berperan sebagai kekuatan regional yang memperkuat kolaborasi antarnegara untuk menjaga keamanan dan mengatasi berbagai ancaman maritim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun