Mahasiswa KKN-T Covid-19 UPGRIS Siapkan Tempat Wisata Menuju New Normal

dokpri

dokpri

Kegiatan KKN-Tematik Cvid 19 Literasi dan Numerasi  ini merupakan aktualisasi kolaborasi dari Ditjen Dikti Kemendikbud bersama Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rektor Perguruan Tinggi khususnya Rektor Universitas PGRI Semarang, serta Pemangku Kepentingan terkait (hingga tingkat daerah).

Kegiatan ini di inisiasi dari  surat edaran Bupati Jepara tentang peraturan pemerintah Kabupaten jepara yang masih menutup sementara objek wisata. Walaupun demikian masih banyak pengunjung yang berwisata ke Pantai Bondo. Mulai dari warga sekitar maupun luar kecamatan. Hal ini dikawatirkan akan meningkatkan resiko penyebaran virus covid-19. Kami melihat di lapangan secara langsung ternyata masih banyaknya pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, dan menjaga jarak. 

Kurangnya kesadaran masyarakat Jepara untuk mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan menyebabkan pada Bulan lalu Jepara sempat menjadi daerah dengan penyebaran virus tertinggi, tapi dengan kerjasama di setiap element pemerintahan, Jepara kini berada pada zona kuning dengan kasus rendah menuju zona Hijau. Maka dari itu diharapkan dengan kegiatan kami ini dapat membantu pemerintah jepara untuk mencegah penularan covid-19 di jepara dan bisa mengedukasi pengunjung untuk tetap mematuhi protokol pencegahan covid-19.

Kami peserta KKNT Covid-19 UPGRIS 2020 yang terdiri dari Fika Firmaningsih (Pendidikan Biologi), Feni Rahma Sari (Pendidikan Bahasa Inggris), Luthfi Afndol Hasanah (Pendidikan Bahasa Inggris), Ressa Fajriatuz Zahro (Pendidikan Matematika) pada hari Rabu, 2 September 2020 melakukan penyemprotan disinfektan di kafe-kafe dan warung-warung yang ada di sekitar Pantai Bondo, membagikan masker kepada pengunjung dan pemilik warung sekaligus mengajak pengunjung untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan selalu memaki masker dan juga Social distance. 

Mengenai larutan disinfektan yang kami semprotkan kami buat sendiri dengan beberapa komponen diantaranya ada wipol 30ml, bayclin 20ml, dan air bersih 1 liter yang kami larutkan di wadah penyemprotan Disinfektan. Selain itu masker yg kami bagikan di peroleh dari UMKM setempat guna membantu perekonomian warga desa bangsri. 

Dan dengan kegiatan ini kami mendapat respon baik dari masyarakat sekitar karena membantu persiapan untuk menuju Jepara New Normal. Kami sangat berterimkasih atas ijin dari pemilik warung dan kafe setempat untuk melaksankan kegiatan penyemprotan dan pembagian masker ini. Semoga dengan adanya artikel ini kita semua dapat selalu mematuhi protokol kesehatan di manapun kita berada.