(Jakarta,02/08) -- Indonesia sudah memasuki masa global yang sangat cepat. Pengaruh pandangan bahwa perempuan harus bisa mandiri sudah merajalela di Masyarakat. Namun, ada sebagian perempuan yang masih saja belum berani dan tidak tau terkait kepemimpinan.Â
Padahal, menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan sejarah telah membuktikan bahwa perempuan patut diperhitungkan. Menurutnya, "Sudah saatnya perempuan diperhitungkan tidak saja untuk dipimpin, namun juga memimpin.Â
Perempuan 'tidak harus mendominasi' laki-laki tetapi bagaimana membuat hubungan relasi antara keduanya seimbang dan harmonis, berbagi peran baik di dalam keluarga, masyarakat sampai dalam tahapan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara"
Sementara, menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia, pada tahun 2019, Distribusi Jabatan Manager Menurut Jenis Kelamin, Laki-laki berada di angka 69,37%. Sementara, Perempuan berada level 30,63%. Melihat hal ini, dapat disimpulkan bahwa gap antara kontribusi perempuan dan laki -- laki dalam hal kepemimpinan masih jauh dan perlu ditingkatkan.
Oleh karena ini, program ini hadir untuk mengedukasi perempuan pada usia mahasiswa 18-24 tahun untuk berani dan mampu menjadi pemimpin pada lingkungan, organisasi, maupun komunitasnya.
Oleh karena itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro menginisiasi sebuah Webinar yang bertujuan untuk mengajak dan mengedukasi perempuan muda untuk berani dan mampu menjadi pemimpin.Â
Program ini sesuai tujuan dari 17 Sustainable Development Goals No. 4 yaitu Gender Equality yang memiliki tujuan utama Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan. Perempuan perlu diberi pengertian dan keberanian agar mau menjadi pemimpin dan belajar menjadi pemimpin untuk masa depannya sendiri kelak.
Webinar yang diselenggarakan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro ini dimulai dari pentingnya perempuan untuk memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik, serta bagaimana cara mengatur banyak orang dalam suatu tim. Dalam memimpin banyak orang, seorang pemimpin harus mampu menetapkan tujuan bersama secara rasional dengan mengetahui kondisi sebuah organisasi.
Ketika kita menjadi pemimpin, terdapat "4 key factors" yang menjadi kekuatan dalam menjalankan roda kepemimpinan :
- PLANÂ : Merancang / memprediksi aktivitas yang dilakukan untuk menunjang goals
- PROCESSÂ : Proses dalam menjalankan plan dan pendekatan -- pendekatannya
- PEOPLEÂ : Sumber daya manusia; termasuk dinamika bagaimana team berkolaborasi dan berkomunikasi
- POWERÂ : Garis koordinasi dan komando, pembuat keputusan, organisasi, kebijakan untuk implementasi, dan sejenisnya
Selain itu, terdapat juga "3 Main Problems":
- Budgeting , solusi : Hitung skema plan A -- Z, Kalkulasi; Low Cost Priority; Rancang acara dari jauh hari
- Scheduling, solusi : Buat skema penjadwalan menggunakan Google Spreadsheet. Setiap divisi diberi warna tersendiri. Tandai kapan harus dimulai dan waktu berakhir.
- Licensing, solusi : Pastikan pihak ke-3 telah menyetujui kegiatan jauh hari sebelum kegiatan diselenggarakan
Pada akhir dari kegiatan ini, dilaksanakan sesi diskusi dan sharing antara sesama perempuan yang berjuang dalam menjadi bagian dari organisasi dan sedang mempelajari kepemimpinan. Tentunya, kegiatan ini disambut baik oleh para hadirin.