Â
Peningkatan kemiskinan masyarakat mulai terasa dengan fakta bahwa tingkat  pengangguran yang meningkat setiap waktu khususnya di Indonesia. Pengangguran dapat disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan angkatan kerja dan banyaknya lulusan berpendidikan dan terampil.Â
Pengangguran merupakan permasalahan bangsa yang cukup meresahkan dan sulit diatasi. Peningkatan jumlah pengangguran tentu akan berdampak pada kondisi masyarakat yakni salah satu sebab munculnya kemiskinan di kalangan masyarakat. Orang yang menganggur mempunyai pendapatan untuk bertahan hidup lebih sedikit daripada orang yang mempunyai pekerjaan, sehingga jika fenomena ini tetap ada akan menyebabkan kemiskinan di kalangan masyarakat terus meningkat.
Salah satu cara untuk mengurasi permasalahan pengangguran adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dan pada nyatanya generasi muda lebih memilih berkarir dalam bidang pemerintahan  dan perusahaan-perusahaan daripada membuka usaha sendiri yang sebenarnya akan berdampak pada perekonomian masyarakat.Â
Berkarir di bidang-bidang tersebut dianggap akan mendapatkan upah yang tetap dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Sedangkan dengan berwirausaha, pendapatan yang akan didapatkan tidak menentu. Dalam berwirausaha, seseorang harus siap dengan risiko-risiko yang mungkin akan terjadi di kemudian hari. Hal ini membuat minat untuk berwirausaha pada generasi milenial menjadi berkurang.Â
Kurangnya minat dalam berwirausaha pada generasi milenial ini menjadi perbincangan yang cukup diperhatikan mengingat pentingnya kewirausahaan untuk membantu peningkatan perekonomian Negara.Â
Kondisi perekonomian Negara yang masih rendah ini diakibatkan karena pondasi yang kurang kuat dalam perekonomiannya. Salah satu penyebabnya adalah potensi sumber daya manusia  yang masih kurang. Menurut beberapa penelitian kewirausahaan dianggap merupakan tulang punggung perekonomian suatu negara
Pemerintah telah berupaya untuk membangun semangat berwirausaha generasi milenial. Dengan menciptakan entrepreneur-entrepreneur muda akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan mampu memperkokoh perekonomian Negara. Sehingga dalam menumbuhkan minat berwirausaha kalangan generasi milenaial salah satunya adalah dengan implementasi pendidikan kewirausahaan pada setiap sekolah dan perguruan untuk meningkatkan kesadaran tentang urgensi pendidikan kewirausahaan terhadap keberlangsungan kehidupan perekonomian masyarakat.Â
Didukung dengan semakin berkembangnya teknologi yang canggih, seharusnya dapat mendorong generasi muda untuk memanfaatkan teknologi dan menggabungkannya ke dalam kegiatan kewirausahaan. Dengan bantuan teknologi seharusnya akan dapat membantu para entrepreneur dapat mengembangkan usahanya dengan jaringan yang lebih luas. Pendidikan kewirausahaan pada generasi muda pada bangku sekolah sehingga dapat membangun minat berwirausaha sejak masih melakukan pendidikan formal di sekolah. Mengingat tingkat pengangguran yang tinggi maka pemerintah juga perlu andil dalam menyiapkan sumber daya manusia yang terdidik dan siap terjun dalam dunia wirausaha.
Pendidikan kewirausahaan merupakan pendidikan yang berorientasi pada pembentukan dan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi milenial dengan menumbuhkan sikap keberanian, kemauan menghadapi berbagai permasalahan, berani akan tantangan dan tentunya kemauan untuk terus berinovasi dalam berbisnis. Jadi pendidikan kewirausahaan sebenarnya adalah suatu proses membentuk pola piker berwirausaha dengan tujuan akhir pada perilaku berwirausaha secara nyata yang bernilai ekonomis.Â
Sebagai generasi muda haruslah mempunyai jiwa pemimpin dan keberanian melawan risiko yang mungkin akan terjadi jika melakukan kewirausahaan. Generasi muda harus mampu menciptakan peluang yang bernilai ekonomis. Hal ini akan berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat dalam upaya membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan melalui kegiatan berwirausaha. dalam perkembangan teknologi 4.0 ini generasi muda harus mampu membentuk karakter seorang entrepreneur dengan memanfaatkan semaksimal mungkin teknologi yang telah ada dan terus berkembang. Pemuda harus terus mempunyai tekat untuk belajar mengembangkan kemampuannya.
Karakter yang harus ada dalam seorang entrepreneur antara lain sikap berani atau keberanian dalam pengambilan risiko berwirausaha. Keberanian ini harus tertanam sejak dini sebelum mengimplementasikan perilaku berwirausaha, sehingga mereka siap akan tantangan yang akan dihadapi ketika menjalankan sebuah bisnis. Karakter selanjutnya adalah kreatif dan inovatif. Dua hal juga memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan berwirausaha, seorang pemuda harus mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan kreatif dan inovatif sehingga akan cepat tanggap terhadap kondisi-konsisi di sekitar yang mempunyai peluang untuk dijadikan nilai ekonomis tersedia.
Selanjutnya adalah sikap pantang menyerah. Keputusan menjadi seorang entrepreneur tidak luput dengan kata kegagalan. Meskipun tidak semua mengalami kegagalan, namun jiwa pantang menyerah perlu ditanamkan sejak dini untuk mempersiapkan para generasi muda menghadapi berbagai tantangan di era perkembangan teknologi saat ini. Sehingga pendidikan kewirausahaan perlu ditanamkan sejak dini di bangku sekolah dalam rangka penanaman karakter wirausaha. Peningkatan skill dalam berwirausaha oleh siswa maupun mahasiswa akan berdampak pada penciptaan daya saing sumber daya manusia yang sangat kompetitif.Â
Pendidikan kewirausahaan juga mampu meningkatkan mutu keterampilan para pemuda dalam mendorong etos kerja yang baik dalam bisnis. Kewirausahaan terbukti penting adanya dalam mengatasi salah satu permasalahan yang dialami oleh bangsa ini. Generasi muda harus mampu mewujudkan kewirausahaan yang sehat, bermanfaat dan bernilai bagi dirinya, masyarakat dan bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI