Etnosentrisme di Indonesia merupakan fenomena kompleks yang tercermin dalam beragam aspek kehidupan masyarakat. Dalam konteks negara yang kaya akan keberagaman suku, bahasa, dan budaya, etnosentrisme dapat muncul sebagai hasil dari ketidakpahaman terhadap perbedaan antar kelompok. Kita dapat menghilangkan sikap etnosentrisme dengan berbagai macam cara seperti berikut,
1. Pendidikan Inklusif
Salah satu langkah kunci untuk menghilangkan etnosentrisme di masyarakat Indonesia adalah melalui pendidikan inklusif. Kurikulum pendidikan seharusnya mencakup aspek multikultural dan mengajarkan nilai-nilai keberagaman. Melibatkan siswa dalam kegiatan yang mempromosikan pengertian terhadap budaya berbeda dapat membantu membentuk generasi yang lebih terbuka dan menghargai perbedaan.
2. Program Keterampilan Antarbudaya
 Mengadakan program keterampilan antarbudaya di berbagai tingkatan masyarakat dapat membantu memecah tembok etnosentrisme. Program ini dapat mencakup pertukaran budaya, pelatihan sensitivitas budaya, dan kegiatan kolaboratif antar kelompok. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, program ini dapat merangsang dialog positif dan saling pengertian.
3. Media yang Bertanggung Jawab
Media massa memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memastikan bahwa media beroperasi dengan tanggung jawab. Pemberitaan yang menghargai keberagaman dan menghindari stereotip dapat membantu mengurangi dampak etnosentrisme yang mungkin disebabkan oleh informasi yang membawa pengaruh buruk.
4. Dialog Komunitas
 Menggalakkan dialog antarbudaya di tingkat komunitas dapat menjadi sarana efektif untuk meredam etnosentrisme. Masyarakat dapat mengadakan pertemuan terbuka, diskusi kelompok, atau kegiatan bersama untuk memahami lebih baik satu sama lain. Inisiatif semacam ini dapat membangun jembatan komunikasi dan meningkatkan saling pengertian antar kelompok.
5. Pembangunan Kebijakan Inklusif
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam menghilangkan etnosentrisme. Melalui pembangunan kebijakan inklusif yang mengakui dan menghargai keberagaman, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung persatuan. Kebijakan tersebut harus mencakup aspek-aspek seperti hak-hak minoritas, perlindungan terhadap diskriminasi, dan promosi kesetaraan dalam segala aspek kehidupan.