Meneteskan air mata, mengikat kenangan dulu saat sudah berbulan-bulan aku melupakannya. Bukan melupakan, tapi menyimpannya diujung memori menyakitkan. Menumpuk disudut ruangan memori, mengunci rapat kenangan itu. satu percikan lagu gambaran suasana laut, membawaku kembali membuka kenangan semu itu. Merasa bodoh pada diri sendiri. Segila itu aku mencintai seseorang. Logika mengetuk hatiku. memberikan fakta-fakta bahwa seseorang itu bukan pantas lagi untuk aku hamparkan rasa padanya.
                                                                                                        Salam Senja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H