Mohon tunggu...
Fijri NurFadillah
Fijri NurFadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Segala kehidupan adanya hikmah yang selalu menyertai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pepasir Hidup Mencembuk

5 Oktober 2023   08:10 Diperbarui: 5 Oktober 2023   08:12 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terselimut darahTerbaring lemah mencecapLantunan takbir mengecup
Selamat datang jiwa

tertatih berjalan setiap langkah
tanpa suara, menggores a ba ta tsa
tanpa nada melantunkan setiap bait syair
tanpa berharap, berdamai dengan alam

tak ingat pada gerak langkah pertama
tak ingat pada bisikan pertama
tak ingat pada penerimaan pertama
tak ingat pada jamuan pertama

berjalan tanpa penghargaan
tersesat tanpa penasehat
mentari mencium tubuh dan jiwa yang berkarat
mencoba kembali pada jiwa yang tak dihargai

sinaran gemerlap bintang membuka kehidupan
mencoba menyergap pintu yang terbuka
pintu baru menjadi pelajaran yang baru
sapaan orang yang tunduk mendatangi

terimakasih jadi tempat revolusi diri
tapi tidak cukup kalo kerja keras dibalas dengan perlakuan tak pantas
duniaku berakhir , sunyi bumi memeluk, pepasir mencumbuk
tanyakan pada insan yang mengecup jiwa
 

Fijri Nurfadillah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun