Mohon tunggu...
Albertus Fiharsono
Albertus Fiharsono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

menjadi orang Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Edukasi Bokong

23 Maret 2011   02:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:32 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1300809029537312273

[caption id="attachment_96084" align="alignright" width="280" caption="rembulanindira.multiply.com"][/caption] Rotan di tangan kanan, berdiri di depan gerbang. Satu murid terlambat, datang mendekat dan... "BUG!" Rotan mendarat di pantat. Tidak terlalu keras, tapi cukup menyengat.Berlutut si murid di depan tiang bendera hingga jam istirahat.

Tak lama, muncul murid lain. Bernasib sama. Lalu ada lagi, dan masih ada lagi. Begitu tiap hari.

_________________________________________

Rapat.

“Setiap pelanggaran harus ditindak tegas.”

“Usul. Gimana kalo istilahnya bukan pelanggaran, tapi perilaku berperhatian khusus.”

“Ah, itu kan hanya istilah. Yang penting harus diberi hukuman.” “Usul. Gimana kalo isitilahnya bukan hukuman, tapi perhatian edukatif.” “Ah, itu kan hanya istilah. Yang penting membuat mereka jera.” “Usul. Gimana kalo istilahnya bukan jera, tapi sadar akan pilihan.” “Anda ini gimana sih?! Dari tadi kok cuma usal-usul gonta-ganti istilah...!” “Eh iya, maaf. Sebenarnya anu... emm... saya mau usul anu...bukan sekadar ganti istilah, tapi ganti paradigma. Hehe, maaf, cuma usul...”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun