Mohon tunggu...
Albertus Fiharsono
Albertus Fiharsono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

menjadi orang Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Eidelweis

6 November 2010   05:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:49 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

26 Oktober, 2110 "Kakek, ceritakan kepadaku tentang cinta sejati..." Si kakek pun menceritakan sebuah kisah tentang cinta sejati. "Kakek, ceritakan kepadaku tentang pengorbanan..." Si kakek pun menceritakan sebuah kisah tentang pengorbanan. "Kakek, tunjukkan padaku indahnya cinta sejati dan pengorbanan..." Si kakek membawa cucunya itu ke sebuah dusun, dusun yang sepi dan tak berpenghuni lagi, hanya ada hamparan eidelweis yang menari dan berlenggok bersama angin. [caption id="attachment_316664" align="aligncenter" width="300" caption="ellisfd.blogspot.com"][/caption]

"Wow, indah sekali...!"

"Di situlah dulu para relawan menemukan mayat sang juru kunci dan puluhan mayat lainnya..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun