Banyaknya lembaga keuangan di Indonesia menyulitkan dan membingungkan nasabah. Di setiap kota berdiri kantor pusat / cabang dari puluhan perbankan / lembaga keuangan. Selain menyulitkan nasabah untuk memilih produk keuangan terbaik, kondisi ini juga menjadikan investasi bagi bank / lembaga keuangan untuk membangun kantor cabang menjadi tidak efisien.
Price and Asset Capital, sebuah grup perusahaan kecil yang memiliki beberapa anak usaha berusaha menjawab keadaan tersebut. Price and Asset Capital tengah menyiapkan PT Bursadana Indonesia untuk memasuki bisnis distribusi produk keuangan di Indonesia. Bursadana merupakan pasar keuangan, tempat bertemunya penjual dan pembeli jasa keuangan, baik corporate maupun perorangan.
 “Kami akan membangun jaringan pasar uang di setiap kecamatan dan kabupaten di seluruh wilayah Indonesia. Bukan hanya pengembangan IT, kami juga fokus pada pengembangan SDM. Kami menyiapkan jalur transaksi, pemasaran dan layanan perbankan / lembaga keuangan, “ kata Widya T Harjono, President Director PT Bursadana Indonesia.
“Kami menerapkan sistem integrated branchless banking pertama bukan hanya di Indonesia tetapi juga didunia. Seperti ATM Bersama atau mungkin Tower Bersama, Bursadana Indonesia adalah agen dan layanan bersama bank / lembaga keuangan, “ kata Widya T Harjono menambahkan.
Bank tidak perlu investasi pembuatan kantor cabang, membayar gaji tetap teller dan marketing, tetapi mereka cukup membayar fee apabila nasabah menggunakan jaringan Bursadana untuk transaksi.
Menurut Widya T Harjono, yang sekaligus menjadi President Director Price and Asset Capital, Bursadana Indonesia memasuki jasa distribusi layanan keuangan pada waktu yang tepat. Ketika OJK melaunching laku pandai, Bursadana menyempurnakan menjadi laku pandai terintegrasi. Apalagi ditunjang dengan menjamurnya perbankan / lembaga keuangan yang menjadikan sulit bagi nasabah untuk memilih produk keuangan yang paling sesuai.
“Kalau mau transaksi keuangan ya datanglah ke pasarnya, yaitu Bursadana Indonesia, jangan ngecer ke masing masing bank, ini jauh lebih efisien. Dan kami akan hadir di setiap kecamatan lewat kantor unit dan agen di setiap desa / kelurahan, “kata Widya T Harjono menutup perbincangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H