Mohon tunggu...
Fitri Indri Hapsari SE MBA
Fitri Indri Hapsari SE MBA Mohon Tunggu... -

Profesional

Selanjutnya

Tutup

Money

Laku Pandai Terintegrasi, Hadir Menyempurnakan Konsep Laku Pandai

12 September 2015   08:07 Diperbarui: 12 September 2015   08:07 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saat ini kalangan bankir terus melakukan berbagai pembenahan guna menggenjot penetrasi layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif, dengan menambah jumlah agen hingga meningkatkan pendidikan para agen.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. misalnya. Perseroan menargetkan jumlah agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (laku pandai) milik perseroan menjadi 150.000 entitas dalam 5 tahun mendatang.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk. pun kini tengah meningkatkan pendidikan bagi para agennya untuk memperkuat basis perusahaan di program laku pandai tersebut.

Direktur Bank BCA Suwignyo Budiman mengakui tak mudah bagi perusahaan untuk menjalankan program baru tersebut. Apalagi, lanjut Budiman, perusahaan membidik pembenahan program sebelum membesarkan produk laku pandai.

Sebelumnya, Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Budi Satria mengungkapkan perseroan menargetkan bakal menggandeng 50.000 agen laku pandai pada akhir 2015 dengan bidikan nilai transaksi mencapai Rp22,4 triliun.

Adapun, sepanjang tahun ini, OJK menyebutkan ada 17 bank yang telah mengantongi izin untuk menggelar program laku pandai. Kepala Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengungkapkan 17 bank tersebut telah mapan dalam sistem mobile banking dan memiliki cabang di Kawasan Indonesia Timur.

“Laku pandai yang dilakukan secara sendiri oleh bank / lembaga keuangan merupakan sebuah kemunduran. Investasi tersebut tidak selayaknya dilakukan secara sendiri, tetapi melalui Laku Pandai Terintegrasi., “ kata Widyo T Harjono, CEO Bursadana Indonesia di kantornya.

“Kalau bisa satu tempat kenapa harus semua bank membuka sendiri sendiri? Kalau semua bank dan lembaga keuangan membuka layanan laku pandai, berapa investasi yang dibutuhkan dan bagaimana persaingan antar agen di lapangan? Laku pandai terintegrasi merupakan solusi tepat, hemat investasi bagi bank, penghasilan yang memadai bagi agen dan kemudahan bagi nasabah / konsumen “ beliau menambahkan. Bursadana Indonesia adalah penyelenggara laku pandai terintegrasi pertama dan satu satunya di Indonesia.

Bursadana Indonesia mentargetkan 70.000 agen yang ditempatkan di setiap desa / kelurahan dalam 3 tahun kedepan dan sudah terintegrasi antar bank.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun