Mohon tunggu...
Figo Lulu Parsaoran Sinaga
Figo Lulu Parsaoran Sinaga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Introvert, btw saya suka nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Black Lives Matter

2 Maret 2023   22:26 Diperbarui: 2 Maret 2023   22:37 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Figo Lulu Parsaoran Sinaga

Nim: 07041282227076

Dosen Pengampuh: Nur Aslamiah Supli, BIAM., M.Sc

Gerakan sosial melawan kekerasan terhadap orang kulit hitam Amerika menyulut kelompok komunitas besar yang menuntut diakhirinya pelanggaran hak asasi manusia terhadap ras Afrika Amerika. Slogan "Black Lives Matter" pertama kali muncul pada 2013 setelah George Zimmerman dibebaskan dari semua tuduhan terkait penembakan remaja kulit hitam tak bersenjata Trayvon Martin pada 2012. Karena kejadian yang menimpa George Floyd akibat kekerasan polisi dan rasisme di kota Minneapolis, AS.

Gerakan Black Lives Matter tidak hanya ada di Amerika Serikat tetapi juga di beberapa negara. Gerakan Black Lives Matter saat ini tidak hanya berfokus pada pembelaan hak asasi manusia orang Afrika-Amerika, tetapi juga merupakan gerakan yang bekerja secara internasional untuk kesetaraan ras. 

Edna Bonhomme mengatakan dalam buku hariannya bahwa gerakan Black Lives Matter telah menjadi gerakan global baru dalam tatanan internasional. Berkembangnya gerakan Black Lives Matter menjadi gerakan global disebabkan adanya keterkaitan antara komunitas sosial di Amerika Serikat dengan negara-negara lain. Kekerasan di Amerika Serikat Menciptakan Rasa Empati di Komunitas Global (Bonhomme, 2020)

 Gerakan Black Lives Matter mendapat banyak perhatian di seluruh dunia karena tidak hanya bertujuan untuk mendukung kelompok ras kulit hitam, tetapi juga komunitas yang terpinggirkan atau minoritas. Karena rasisme sedang meningkat di Amerika. 

Menurut statistik yang diterbitkan oleh program Uniform Crime Reporting (UCR) FBI, terdapat 3.963 insiden pada tahun 2019, yang kemudian meningkat menjadi 5.227 kejahatan rasial yang dikonfirmasi oleh penegak hukum pada tahun 2020 (U.S. Justice, 2020). Ini mendorong kelompok kulit hitam di seluruh Amerika Serikat untuk mengorganisir protes dan demonstrasi anti-pemerintah berdasarkan kesalahan masa lalu.

Fenomena munculnya gerakan Black Lives Matter terkait dengan politik identitas. Sebagian besar imigran bukan hanya orang Afrika-Amerika, tetapi semua orang yang menentang diskriminasi dan menuntut persamaan ras. Berfokus pada pergerakan orang-orang ini, mereka membawa identitas dalam isu-isu yang mewakili tuntutan bahwa semua lembaga kepolisian harus lebih adil, terutama dalam hal kesetaraan. Politik identitas orang-orang yang berkelahi dalam Black Lives Matter juga bertujuan untuk mendapatkan perhatian publik dan meningkatkan kesadaran masyarakat global untuk memperhatikan kasus-kasus kesetaraan.

 Melalui gerakan Black Lives Matter, kita bisa melihat bahwa aksinya bertujuan untuk meraih dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk kesetaraan yang bergema. Oleh karena itu, ketika publik menuntut tindakan tersebut, sudah selayaknya Amerika Serikat atau pemerintah dunia memberikan perhatian khusus dan pengaturan yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kasus ketidakadilan rasial atau minoritas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun