Sri, kamu di mana? Saat ini, dunia tengah dilanda bencana corona. Di negeri kita, virus corona telah menyebar ke hampir seluruh pelosok nusantara. Apa kamu baik-baik saja?
Yudi pernah berkata, kamu berstatus PDP corona. Ah, tidak. Aku langsung  menyangkalnya.
Aku tahu tubuhmu kuat. Tak mungkin corona mau mendekat. Â Apalagi hatimu yang sekeras batu. Sepertinya, virus corona akan mati duluan sebelum sempat menyentuh kulitmu.
Aku jadi ingat. Dulu kamu pernah bercerita. Jauh sebelum kasus corona mendunia, kamu pernah berstatus PDP. Kamu sudah mengalaminya.
Ya, PDP. Pernah Dianggap Pacar. Kamu pernah merasakan ditinggal pacar pas sayang-sayangnya. Bukankah itu lebih menyakitkan ketimbang status PDP corona, Sri?
Mudah-mudahan Yudi hanya bercanda. Harapku, semoga dirimu baik-baik saja. Meski saat ini aku tak tahu, di mana dirimu berada.
Sri, lebaran telah tiba.
Sudah pasti, kita tak mungkin berjumpa. Sebab sesungguhnya, kita memang tak pernah bersemuka di alam nyata dalam waktu yang lama.
Jika ada tersilap kata, itu semua hanya karena hobiku yang selalu mengusilimu dengan sentuhan ujung jari di keypad HP-ku.
Sri, Selamat Hari Raya. Semoga pintu maafmu selalu terbuka. Untukku, yang sering menggodamu dengan kata-kata. Seiring doa, semoga kabar burung tentangmu yang katanya berstatus PDP corona hanyalah berita bohong belaka.
Sri ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H