Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

WNI di Malaysia Ini Telah Bagikan 752 Paket Sembako kepada TKI Terdampak Lockdown

10 April 2020   20:30 Diperbarui: 10 April 2020   20:39 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak 25 Maret hingga 10 April 2020, seorang WNI di Malaysia bernama Khairudin Harahap telah membagikan 752 paket sembako kepada TKI yang terdampak kebijakan lockdown atau Perintah Kawalan Pergerakan (PKP).

Menurut pemilik perusahaan agen tiket Angkola Travel yang berkantor di Setapak, Kuala Lumpur itu, dari 752 paket sembako yang telah dibagikan tersebut, 60 paket di antaranya merupakan donasi dari 2 orang WNI yang bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi di Malaysia.

Sementara yang 692 paket merupakan murni dana kemanusiaan dari perusahaan agen tiket milik  Khairudin, yaitu  Angkola Travel.

"Yang 60 paket donasi dari Hartono dan Darius -- WNI yang kerja di Digi. Jadi donasi dari Angkola Travel 692 paket," kata Khairudin.

Sebagai pemilik perusahaan agen tiket, kata Khairudin, ia merasa terpanggil untuk membantu TKI yang terdampak lockdown karena sejak belasan tahun yang lalu para TKI banyak yang  membeli tiket pesawat atau tiket feri di kantor Angkola Travel.

Khairudin ketika menyerahkan bantuan sembako kepada TKI // foto: Khairudin
Khairudin ketika menyerahkan bantuan sembako kepada TKI // foto: Khairudin
Lebih lanjut Khairudin mengatakan, pembagian sembako yang ia lakukan hanya bisa menjangkau TKI yang bertempat tinggal dalam radius 5 km dari kantor Angkola Travel karena pihaknya tidak bisa mendapat surat jalan dari KBRI Kuala Lumpur.

"Kami tidak bisa menghantar bantuan sembako lebih jauh sebab tak dapat surat jalan dari KBRI. Sebagai Penasihat PDIP Malaysia, saya telah mencoba minta surat jalan melalui Ketua PDIP Malaysia, Asfar Misbah, tetapi tidak ada jawaban dari KBRI," katanya.

Angkola Travel memang perusahaan yang  berbadan hukum Malaysia. Namun, kata Khairudin, dalam pendistribusian bantuan sembako ini pihaknya perlu mendapat surat jalan dari KBRI karena yang menerima bantuan adalah pekerja asal Indonesia atau TKI.

"Sebab yang terima sembako adalah TKI, surat jalan dari KBRI itu sangat diperlukan mengingat ketatnya penjagaan oleh aparat keamanan Malaysia di jalan-jalan. Pernah kami mencoba mau mengantar bantuan ke tempat tinggal TKI di Puchong , tetapi tidak diizinkan oleh polisi (PDRM). Kami disuruh minta surat jalan dari KBRI," ujarnya.

Khairudin ketika menyerahkan bantuan sembako kepada TKI // foto: Khairudin
Khairudin ketika menyerahkan bantuan sembako kepada TKI // foto: Khairudin
Terkait keputusan pemerintah Malaysia memperpanjang masa PKP hingga 28 April 2020, WNI asal Medan yang di Malaysia berstatus penduduk tetap (permanent resident/pemegang IC merah) itu akan melihat perkembangan situasi dulu.

"Tengok situasi dulu. Kalau masih ada TKI penghuni rumah kongsi yang kehabisan bahan makanan, kami akan bantu semampunya," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun