Sejak 25 Maret hingga 10 April 2020, seorang WNI di Malaysia bernama Khairudin Harahap telah membagikan 752 paket sembako kepada TKI yang terdampak kebijakan lockdown atau Perintah Kawalan Pergerakan (PKP).
Menurut pemilik perusahaan agen tiket Angkola Travel yang berkantor di Setapak, Kuala Lumpur itu, dari 752 paket sembako yang telah dibagikan tersebut, 60 paket di antaranya merupakan donasi dari 2 orang WNI yang bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi di Malaysia.
Sementara yang 692 paket merupakan murni dana kemanusiaan dari perusahaan agen tiket milik  Khairudin, yaitu  Angkola Travel.
"Yang 60 paket donasi dari Hartono dan Darius -- WNI yang kerja di Digi. Jadi donasi dari Angkola Travel 692 paket," kata Khairudin.
Sebagai pemilik perusahaan agen tiket, kata Khairudin, ia merasa terpanggil untuk membantu TKI yang terdampak lockdown karena sejak belasan tahun yang lalu para TKI banyak yang  membeli tiket pesawat atau tiket feri di kantor Angkola Travel.
"Kami tidak bisa menghantar bantuan sembako lebih jauh sebab tak dapat surat jalan dari KBRI. Sebagai Penasihat PDIP Malaysia, saya telah mencoba minta surat jalan melalui Ketua PDIP Malaysia, Asfar Misbah, tetapi tidak ada jawaban dari KBRI," katanya.
Angkola Travel memang perusahaan yang  berbadan hukum Malaysia. Namun, kata Khairudin, dalam pendistribusian bantuan sembako ini pihaknya perlu mendapat surat jalan dari KBRI karena yang menerima bantuan adalah pekerja asal Indonesia atau TKI.
"Sebab yang terima sembako adalah TKI, surat jalan dari KBRI itu sangat diperlukan mengingat ketatnya penjagaan oleh aparat keamanan Malaysia di jalan-jalan. Pernah kami mencoba mau mengantar bantuan ke tempat tinggal TKI di Puchong , tetapi tidak diizinkan oleh polisi (PDRM). Kami disuruh minta surat jalan dari KBRI," ujarnya.
"Tengok situasi dulu. Kalau masih ada TKI penghuni rumah kongsi yang kehabisan bahan makanan, kami akan bantu semampunya," pungkasnya.