Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Malu atau Bangga?

22 Oktober 2019   23:15 Diperbarui: 22 Oktober 2019   23:32 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia politik, etika dan harga diri sepertinya juga tidak pernah dianggap sebagai suatu hal yang berarti. Sudah jamak terjadi, yang biasa menghujat tiba-tiba jadi penjilat. Yang biasa mencaci, tiba-tiba menjadi abdi.

Kalaupun toh ada tokoh bangsa yang masih memperhitungkan etika politik, adalah Mahfud MD yang notabene bukan seorang politisi. Dalam berbagai kesempatan, mantan Ketua MK tersebut pernah bercerita beberapa kali ditawari (diminta) jadi menteri oleh Jokowi di pemerintahan periode pertama.

Mahfud mengaku menolak tawaran-tawaran  tersebut. Ia merasa tidak etis apabila menjadi menteri di kabinet Jokowi-JK, sebab bukan pendukung Jokowi.

Bagaimana dengan Prabowo?

Prabowo seorang politisi. Ketua Umum Partai Partai Gerakan Indonesia Raya yang selama ini menjadi oposisi. Adalah omong kosong jika kesediaan Prabowo menjadi menteri Jokowi untuk membuktikan bahwa di Pilpres kemarin  bukan kursi yang diincar oleh Prabowo  dan Gerindra sebagaimana ciutan Partai Gerindra melalui akun twitter-nya.

Twitter Partai Gerindra
Twitter Partai Gerindra

Nyatanya, oposisi juga ingin dapat kursi. Jabatan menteri kan juga duduk di kursi. Mosok jadi menteri berdiri terus, tidak duduk di kursi. Piye to, Bro?

Hemat saya, jika benar Prabowo menjadi menteri Jokowi, hal ini akan menjadi kebanggan kita bersama. Kebanggan seluruh rakyat Indonesia atas bersatunya dua tokoh bangsa untuk membangun Indonesia bersama-sama.

Lebih dari itu, peristiwa ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang Jokowi karena tidak hanya berhasil merangkul oposisi untuk menambah kekuatan politik di DPR untuk melancarkan agenda-agendanya, tetapi Jokowi juga berhasil menjinakkan lawan politiknya.

Sebagai seorang anak bangsa yang hanya berstatus rakyat jelata, siapa pun yang akan ditunjuk Jokowi menjadi menteri tidak akan membawa pengaruh apa-apa bagi saya. Sebagai seorang warga negara yang tidak banyak merasakan peran negara, saya hanya berharap Indonesia akan baik-baik saja dan semakin maju-jaya.

Merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun