Pemerintah Malaysia meliburkan 1,732,842 siswa dari 2.459 sekolah di beberapa negeri (negara bagian) pada hari Kamis (19/9) dan Jumat (20/9) akibat kabut asap yang melanda negara itu semakin parah.
Mengutip kenyataan media (siaran pers) Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM), Rabu (18/9), keputusan meliburkan ribuan sekolah itu dibuat karena Indeks Polusi Udara (API) di sejumlah wilayah lebih dari 200 atau sudah masuk level sangat tidak sehat.
KPM menyebut, sekolah di empat negeri, yaitu Selangor, Kuala Lumpur, Putrajaya dan Pulau Pinang diliburkan selama dua hari, Kamis dan Jumat. Sementara sekolah di Kedah, Perak, Negeri Sembilan dan Sarawak hanya diliburkan sehari yaitu pada hari Kamis, 19 September 2019.
Dari keseluruhan sekolah yang diliburkan itu, yang terbanyak di Selangor, yaitu 939 sekolah. Selanjutnya, di Wilayah Persekutuan Putrajaya 25 sekolah, Kuala Lumpur 296 sekolah, Pulau Pinang 399 sekolah, Kedah 124 sekolah,  Perak 250 sekolah, Negeri Sembilan 53 sekolah dan di Sarawak  373 sekolah.
Malaysia dilanda kabut asap sejak 5 September 2019 lalu. Meski beberapa hari yang lalu sempat membantah bahwa bencana asap ini bukan berasal dari negaranya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar akhirnya mengakui bahwa kabut asap yang melanda Malaysia berasal dari kebakaran hutan di Indonesia.
Media lokal Malaysia, Berita Harian Online, Kamis (19/9) melaporkan kabut asap yang melanda Negeri Jiran itu kini bertambah parah, bahkan dampaknya sudah dirasakan penduduk di Pantai Timur Semenanjung Malaysia, seperti  Kelantan, Terengganu dan Pahang.
Menurut laporan Portal Sistem Pengurusan Indeks Pencemaran Udara Malaysia (APIMS), hingga Rabu (18/9) pukul 12 tengah malam tercatat ada delapan wilayah dengan Indeks Polusi Udara lebih dari 200 atau dalam kondisi kualitas udara sangat tidak sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H