Pesatnya perkembangan teknologi digital membawa dampak positif pada banyak aspek kehidupan. Namun, dibalik kemudahan tersebut juga terdapat sisi negatif yang menakutkan seperti cyberbullying. Dengan maraknya media sosial di kalangan anak muda, kasus cyberbullying menjadi semakin umum. Melihat situasi tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) berinisiatif untuk mengedukasi siswa SMPN 33 Semarang tentang bahaya cyberbullying dan cara mengatasinya.
Cyberbullying adalah tindakan kekerasan berulang yang dilakukan melalui media elektronik seperti media sosial, pesan teks, dan email. Tindakan ini dapat mencakup menghina, mengancam, menyebarkan rumor, atau mengungkapkan informasi pribadi dengan tujuan merugikan atau mempermalukan orang lain. Korban cyberbullying seringkali menderita dampak psikologis yang serius seperti depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.
Mahasiswa UNNES yang tertarik dengan isu-isu sosial merasa terpanggil untuk membantu mengatasi masalah cyberbullying. Seperti kita ketahui, remaja, khususnya siswa sekolah menengah, merupakan kelompok yang rentan menjadi korban sekaligus pelaku cyberbullying. Untuk itu mahasiswa UNNES menyelenggarakan program pendidikan dengan tujuan sebagai berikut:
- Meningkatkan kesadaran: Apa itu cyberbullying, apa bentuknya dan apa dampaknya agar mahasiswa memahaminya.
- Membangun Empati: Mengajarkan siswa untuk memahami perasaan korban cyberbullying dan menghargai perbedaan.
- Keterampilan Mengajar: Melatih  siswa untuk menghadapi dan mengatasi situasi cyberbullying baik sebagai korban maupun saksi.
- Mendorong Perilaku Positif: Mendorong siswa untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H