Mohon tunggu...
Ahmad Fikri Sabiq
Ahmad Fikri Sabiq Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger yang menulis dalam kesendirian

Guru blogger yang menulis dalam kesendirian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Recovery Pendidikan Melalui Literasi Blogger (1)

23 Juni 2022   07:57 Diperbarui: 23 Juni 2022   08:10 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RECOVERY PENDIDIKAN MELALUI LITERASI PARA BLOGGER (1)

Lebih dari dua tahun pandemi covid-19 melanda negeri ini dan tidak ada seorangpun yang bisa memberikan prediksi kapan berakhirnya. Sudah banyak problematika muncul dan kebijakanpun silih berganti demi terselesaikannya wabah ini. 

Ada banyak sektor terdampak dan salah satunya sektor pendidikan. Terhitung sejak Maret 2020, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara jarak jauh. Ini merupakan hal baru yang harus dihadapi dan dilakukan oleh para pendidik demi keberlangsungan proses pendidikan.

Ada banyak problematika yang muncul dari pembelajaran jarak jauh secara online ini. Seperti kesenjangan digital juga ada berbagai dampak lain seperti menurunnya karakter dan kualitas mutu pendidikan. Namun, selain memunculkan berbagai problematika, proses pendidikan pada masa pandemi ini juga memiliki dampak positif. 

Sebagaimana disampaikan oleh guru besar University of Applied Science dan Arts Hannover, Jerman, Prof. Dr. Gerhad Fortwengel, bahwa wabah korona ini justru menjadi katalis hebat yang memacu dunia pendidikan. Pendidikan tidak lagi dibatasi dengan sekat dinding persegi, namun proses pendidikan hadir dalam nuansa pendidikan yang menumbuhkan. Ada banyak ilmu dan pelajaran yang bisa didapatkan dari luar kelas.

Saat sebelum pandemi, banyak guru mungkin tidak mengenal aplikasi pembelajaran online. Namun, keharusan melaksanakan pembelajaran jarak jauh menuntut guru untuk belajar komunikasi dan cakap digital. 

Para guru juga memiliki banyak sarana belajar dan mengembangkan diri yang bisa diikuti seperti webinar, pelatihan online, dan sebagainya. Untuk mengikuti tantangan zaman ini, cakap digital merupakan sebuah keharusan. Kecakapan digital ini harus diikuti dengan peran-peran strategis guru. 

Salah satunya adalah melalui tulisan-tulisan yang ditulis di blog. Dalam hal ini, guru berperan layaknya seorang blogger yang menebarkan konten-konten pendidikan yang bermanfaat. Tujuan utamanya adalah recovery pendidikan melalui bidang literasi.

Di Indonesia, literasi menjadi penting. Berdasarkan data dari UNESCO, Indonesia dianggap rendah minat baca. Ada di peringkat kedua dari bawah soal literasi dunia. 

Dilansir dari kumparan.com (24/1), minat baca buku orang Indonesia dianggap memprihatinkan. Hanya 1 dari 1.000 orang yang rajin membaca buku. Meskipun data tersebut, belum sepenuhnya benar atau salah, namun perihal literasi ini perlu mendapat perhatian lebih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun