Mohon tunggu...
Fifit UmulNayla
Fifit UmulNayla Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Belajaran

Membaca adalah melawan, menulis berarti mengabadikan. Enjoy the journey..!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais Dituduh Pengkhianat, Sekjen PAN: Jasa Beliau Sangat Banyak untuk Indonesia

11 Mei 2018   16:09 Diperbarui: 11 Mei 2018   16:12 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang bisa menyangkal bahwa Amien Rais adalah bapak reformasi? Dengan keberaniannya bersama mahasiswa (agent of change) tahun 1998, seorang Soeharto bisa ditumbangkan dan Orde Baru pun ambruk pada 21 Mei 1998.

Saat itu, rakyat benar-benar pesta demokrasi. Semua berkat Amien Rais, juga disertai dengan semangat juang para mahasiswa. Namun, apa yang terjadi saat ini? Belakangan Amien Rais dihantam habis-habisan oleh para oknum yang mengaku pecinta tanah air. Tuduhan demi tuduhan terus menghujani nama Amien Rais. Disangka pengkhianat, dicaci sebagai pecundang, perusak moral bangsa, dan lain sebagainya.

Seperti saat ini, serangan untuk Amien Rais juga terjadi ketika Desmond Mahesa, Politisi Gerindra yang sekarang menjadi anggota DPR menilai bahwa Amien Rais sebetulnya bukanlah bapak reformasi, melainkan pecundang yang mengatasnamakan agama.

Kiprahnya di Mei 1998 bukanlah acuan utama yang bisa menjadikan Amien Rais mendapat gelar sebagai bapak reformasi. Bahkan, Desmond juga mengungkapkan kala itu ia juga sempat menjadi demonstran, sehingga ia paham betul bahwa yang berperan disana adalah mahasiswa, bukan Amien Rais. Kedudukan Amien Rais saat itu hanyalah sebagai artis figuran belaka, sebab hanya dia satu-satunya tokoh yang berani bicara dan mengkritik Soeharto, jadilah namanya yang dipakai sebagai tameng mahasiswa.

Tidak hanya Desmond, serangan juga datang dari Sri Bintang Pamungkas. Sebelumnya, dalam urusan benci-membenci pada Presiden Joko Widodo, Amien Rais dan Sri Bintang memang berada pada satu madzab. Mereka berdua sepakat, bahwa pria yang akrab disapa Jokowi itu bukanlah presiden idaman yang pro rakyat, apalagi pembela umat.

Demikian juga soal pemerintahan Orde Baru. Amien  Rais dan Sri Bintang sepakat menjadi Soeharto sebagai musuh bersama. Bahkan, Sri Bintang mengaku berkat Amien  Rais lah, ia bisa dibebaskan Presiden BJ Habibie dari penjara.

Namun apa yang terjadi hari ini? Ketika reformasi telah kebablasam, tanpa angin tanpa hujan, tiba-tiba Sri Bintang ikut-ikutan menuduh Amien Rais sebagai pengkhianat. Loh ini ada apa?

Sebelumnya, pernyataan Sri Bintang yang menuduh Amien Rais sebagai sosok pengkhianat bukanlah yang pertamakali. Pernyataan yang sama pernah juga dilontarkan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno beberapa waktu yang lalu. Alasan Amien Rais dicap sebagai pengkhianat adalah karena ulahnya mengamandemen beberapa pasal di Undang-Undang Dasar 1945.

Kalau hanya perkara mengamendemen beberapa pasal UUD 1945, hemat penulis, itu tidak bisa dijadikan landasan seseorang untuk mengatakan bahwa Amien Rais adalah pengkhianat. Toh, pasal-pasal yang diamandemen juga ditujukan untuk kemaslahan bangsa Indonesia. Akan sangat aneh, jika seorang Sri Bintang yang bisa dibilang sudah menjadi partner dan sohib Amien Rais juga tega mengecam Amien Rais sebagai pengkhianat. Lagi-lagi ada apa?

Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan bahwa di Indonesia tidak akan ada kebebasan demokrasi seperti saat ini jika tanpa adanya peran seorang Amien Rais. Hal itu bisa kita lihat saat Amien Rais menanggapi kritikan aktivis 1998, salah satunya Sri Bintang Pamungkas yang saat ini sedang semangat menyebut Amien Rais bukanlah bapak reformasi, melainkan pengkhianat.

Eddy Soeparno juga mengaku heran atas sikap Sri Bintang Pamungkas dan Desmond Mahesa. Ssebab Eddy merasa, tanpa kehadiran lokomotif reformasi seperti Amien Rais di Mei 1998 itu, mungkin bisa dibilang mustahil kebebasan demokrasi bisa kita nikmati hingga seperti saat ini. Kita semua tentu tidak tahu, apa yang melatarbelakangi adanya pendapat tersebut dari seorang Desmond dan Sri Bintang, demikian juga pengakuan dari Eddy Soeparno.

Namun yang harus diingat ialah, tanpa gerakan reformasi Mei 1998, tidak mungkin ada Desmond Mahesa yang mungkin saat ini sedanh duduk santai di kursi DPR. Tidak mungkin ada Jokowi yang bisa jadi Presiden RI dengan modal usaha meubelnya. Begitu juga dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati, Gus Dur, atau siapapun, tanpa gebrakan yang terjadi saat itu mungkin mereka semua tidak akan jadi orang beruntung yang bisa menghuni Istana Negara. Begitu banyak jasa seorang Amien Rais untuk Indoensia.

Sebagai sekjen dari Partai yang didirikan oleh Amien Rais juga,  Eddy mengaku tidak tahu persis apa alasaan yang mendasari tudingan seorang aktivis 98 seperti Desmond Mahesa dan Sri Bintang soal Amien Rais si pengkhianat. Namun, diketahui memang Amien sempat menyinggung soal pemimpin "sontoloyo" saat pengajian jelang ramadahan di Alun-alun Banjarnegara, Jawa Tengah. Kendati demikian, Eddy yakin bahwa pernyataan Amien Rais itu bukan tanpa alasan, pasti Amien memiliki pertimbangan yang kuat.

Seperti yang kita fahami bersama, Amien Rais memang selalu kritis dalam menyampaikan pendapat. Meski demikian, pendapat-pendaat Amien Rais selalu berangkat dari kekhawatiran umat, dan juga berdasarkan pemikiran dan landasan yang kuat. Apa yang menjadi maksud seorang Amien Rais, tidak pernah bisa kita duga-duga, atau sesuka hati kita bebas menfasirkannya.

Amien Rais menjadi salah satu pelopor penjaga kebergamana di Indonesia. Memang, kita ketahui dia seolah begitu membenci Jokowi karena pro dengan China. Tapi lebih dari itu, ada hal lain yang harus kita sepakati bersama, bahwa kebencian Amien Rais kepada Jokowi bukanlah kebencian secara personal, melainkan hanya benci soal sikapnya dalam memberi kebijakan. 

Satu lagi, yang lebih utama adalah bahwa Amien Rais tidak ingin negaranya yang tercinta ini jatuh di tangan asing dengan begitu saja, setelah perjuangan para pahlawan dan leluhur kita, yang baru menang tahun 1945, setelah beratus-ratus tahun merasakan penjajahan, lalu apakah bisa dengan mudah negara ini kembali diambil oleh asing? Tentu saja tidak.

Jadi, sangat tidak etis jika Sri Bintang, Demond Mahesa, atau siapapun itu jika mengatakan Amien Rais sebagai pengkhianat negara hanya karena ia mengamandemen pasal UUD 1945. Lihat dulu, pasal mana yang diamandemen, dan apa hasil dari amandemen tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun