Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ubah Mindset : Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing untuk Indonesia yang Lebih Sehat

17 Juni 2016   17:59 Diperbarui: 17 Juni 2016   18:04 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:www.bpjs-kesehatan.go.id

Berat sama dipikul ringan sama dijinjing

Begitulah gambaran prinsip gotong royong yang merupakan budaya luhur dari bangsa kita. Prinsip yang mengusung kebersamaan dalam menyelesaikan sebuah persoalan. Gotong royong disini dimaksudkan untuk segala sesuatu yang bermakna positif dan bersifat kebaikan.

Seiring perkembangan jaman, perlahan budaya gotong royong berangsur memudar. Masyarakat lebih disibukkan dengan kepentingannya sendiri, kurang peduli dengan orang lain dan berkesan tidak berempati dengan keadaan orang lain.

Pergeseran budaya gotong royong ke budaya individualistik menjadi sumber terciptanya gap (jarak) antar masyarakat. Masyarakat seolah lupa bahwa kita adalah bagian dari bangsa yang besar, bangsa yang merdeka dengan persatuan dan kesatuan dan kita adalah satu nusa satu saudara.

Persoalan demi persoalan kehidupan bak bola salju yang makin lama makin membesar dan siap menggelinding menerjang kapan saja. Seperti tidak ada solusi untuk memecah bola salju tersebut.

Harusnya kita belajar dari sejarah, bahwa persatuan dan kesatuan bangsa lah yang mengantarkan kemerdekaan Indonesia. Artinya, kebersamaan dan saling membantu merupakan cara jitu untuk memperoleh solusi dari sebuah persoalan. Dan gotong royong merupakan perwujudan dari prinsip kebersamaan dan saling membantu tersebut.

Tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini. Bahkan Tuhan juga menyerukan untuk berhabluminnannas dalam kehidupan ini. Sikap tolong menolong dalam kebaikan adalah salah satu bentuk habluminnannas yang sangat dianjurkan.

Ingat juga pepatah “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” yang kurang lebih bermakna bahwa jika kita mau bersatu maka kita akan kuat dan sebaliknya jika kita berpedoman individualistik maka kita akan lemah.

Meski gotong royong sudah mulai tergerus oleh jaman, namun tidak bisa kita mungkiri bahwa budaya ini masih sangat relevan untuk diterapkan. Di lingkungan sekitar, gotong royong bisa terlihat dari kegiatan bekerja bakti membersihkan komplek perumahan, menghidupkan kegiatan poskamling, rewang (ibu-ibu yang saling membantu memasak ketika salah satu kerabat atau tetangga tengah mengadakan acara/pesta), dll.

gotong-royong membersihkan lingkungan (sumber:dokpri)
gotong-royong membersihkan lingkungan (sumber:dokpri)
Menyadari dahsyatnya manfaat gotong royong, pemerintah mulai (kembali) mencoba untuk menghidupkan prinsip gotong royong dalam setiap kebijakan yang dibuat. Prinsip gotong royong dituangkan dalam kebijakan subsidi silang di beberapa bidang utama, seperti listrik, bahan bakar minyak, gas dan kini merambah ke bidang kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun