Rumah bukan tentang kokohnya kerangka pondasinya. Bukan tentang megahnya bangunannya. Bukan tentang besarnya setiap ruangannya. Bukan juga tentang dinding yang terbuat dari beton nan kuat serta pintu gerbang yang tinggi menjulang.
Rumah adalah tentang hunian yang terdapat kehangatan didalamnya. Kehangatan yang menyeruak dari sebuah keakraban, cinta dan ketulusan. Dan kehangatan itu hanya dapat diciptakan oleh penghuninya. Suami yang bekerja untuk menafkahi keluarga kembali kerumah dengan lelah yang terbayar oleh senyum seorang istri serta keceriaan anak-anak yang sehat. Istri yang multiperan, sebagai ibu, koki, pengatur keuangan, guru dan sahabat sekaligus penentram dalam keluarga kadangkala merasa tersisih oleh penat. Bagaimanapun istri juga manusia biasa. Tapi pelukan suami yang menenangkan dan ciuman manja anak-anak membangkitkan kembali gairah kehidupan. Dukungan kasih sayang yang maha dahsyat Tuhan anugerahkan hanya melalui kehangatan dalam rumah. Dalam keluarga.
Anak-anak menuntut ilmu pertama kali adalah di rumah. Anak-anak mengenal baik-buruk juga dari rumah. Anak-anak berbagi gembira dan menumpahkan tangis sedihnya juga di rumah. Bapak dan Ibu berbagi tugas, menasehati serta memberi rasa aman dan nyaman pada anak-anak. Dan semua sketsa kehangatan dan kebersamaan ini hanya ada dalam rumah. Dalam keluarga.
Bahagia di rumah tak bersyarat. Rumah harus besar atau megah. Untuk bahagia di rumah hanya bermodalkan cinta kasih, ketulusan, saling peduli, rasa syukur dan rasa tanggungjawab. Orangtua memahami tanggungjawabnya dan menjalani perannya. Anak-anak mengerti akan tugas dan kewajibannya. Rumah walaupun hanya berupa bilik bambu akan terasa ‘hidup’ dan hangat jika penghuninya saling mengasihi. Sebaliknya rumah yang besar dan megah akan terasa hampa jika penghuninya tak mampu mengisinya dengan cinta kasih yang tulus.
- Selalu ingin cepat pulang
- Mereka yang merasa bahagia di rumah senantiasa ingin lekas pulang ke rumah saat selesai beraktifitas di luar rumah. Kerinduan akan pasangan ataupun anak menjadi alasan utama untuk segera pulang
- Bersemangat ketika berangkat kerja/beraktifitas
- Semangat pagi saat berangkat kerja/ sekolah juga dapat menjadi pertanda kebahagiaan di rumah. Keadaan rumah yang harmonis akan membangkitkan semangat dan menjadi start yang baik untuk menjalankan aktifitas
- Tenang dan betah di rumah
- Saat libur atau sedang tidak bekerja, mereka yang bahagia di rumah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk kebersamaan keluarga di rumah. Mereka menganggap quality time terbaik saat break adalah di rumah
- Selalu ingin mengikutsertakan keluarga dalam berbagai aktifitas
- Ukuran kebahagiaan lainnya di rumah adalah saat suami mengajak istri mengikuti acara di rumah pimpinannya, istri yang mengajak suami untuk menemaninya berbelanja atau anak yang meminta orangtuanya untuk hadir dalam acara sekolah
- Rejeki bagus/ prestasi meningkat
- Rumah yang harmonis memberi sugesti positif bagi penghuninya untuk terus berprestasi di bidangnya. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi tingkat rejeki dalam keluarga. Rejeki bukan melulu persoalan uang tapi bisa berupa anak naik kelas dengan nilai baik, istri yang berhasil berkreasi dengan ketrampilannya membuat kue atau suami yang mendapat apresiasi kenaikan jabatan, dll
- Banyak tamu
- Banyaknya tamu yang berkunjung baik itu tetangga, teman baik, atau sanak famili ke rumah menandakan rumah kita memang “layak” untuk dikunjungi. Kehangatan dan keramahan penghuni rumah menjadi nilai positif bagi orang lain untuk datang berkunjung
- Ibadah meningkat
- Ketentraman di rumah tak lepas dari tingkat ibadah penghuninya. Semestinya, semakin bahagia di rumah maka semakin tinggi tingkat keimanan penghuninya
- Pekerjaan di kantor selesai
- Semangat saat berangkat dan pikiran tenang saat meninggalkan rumah untuk bekerja sangat mempengaruhi tingkat efektifitas dalam bekerja. Hal ini berdampak pada terselesaikannya pekerjaan kantor dengan baik dan tepat waktu
- Komunikasi lancar
- Komunikasi yang lancar juga menjadi salah satu indikator bahagia di rumah. Komunikasi yang lancar menandakan tidak adanya kesalahpahaman atau perselisihan yang tidak dapat diselesaikan
- Hobi tersalurkan
- Setiap orang memiliki hobi dan kegemaran terhadap sesuatu hal dan bersifat positif. Selama memungkinkan, hobi semestinya dapat tersalurkan. Dan mereka yang bahagia di rumah merasa dapat menyalurkan hobinya dengan baik karena dukungan kebersamaan dari anggota keluarga lainnya tanpa harus merasa canggung, segan, dsb. Karena pada prinsipnya bahagia di rumah adalah saling terbuka satu sama lain.
Saya sendiri merasa bahagia di rumah bersama dengan suami dan anak-anak. Meski tidak dapat dimungkiri, perselisihan itu tetap ada, namun jalan penyelesaian selalu terbuka dengan penuh cinta dan kelembutan. Beraneka ragam persoalan tak pernah berhenti, namun ketulusan serta kebersamaan mencipta kekuatan dalam mempertahankan rasa bahagia di dalam rumah, di dalam keluarga. Merasa saling membutuhkan satu sama lain menjadikan kami tak bisa “berjalan” sendiri-sendiri dalam menjalani kehidupan.
Seperti halnya tabloid Nova yang tengah bersukacita merayakan NOVAVERSARY 28th, dalam rentang waktu yang lebih dari usia perak, tentu tidak mudah untuk mempertahankan kehangatan dan kebersamaan di dalamnya terutama dalam menyajikan informasi-informasi yang manfaat kepada pembaca setianya termasuk seputar pengetahuan keluarga sehingga kehadirannya sangat dinanti-nanti di tengah-tengah keluarga. Jatuh bangun dalam berkarya justru menjadikan Nova menjadi tabloid yang dapat dibanggakan oleh seluruh keluarga di Indonesia. Hebat, congratulation !
Ada beberapa tips yang berusaha saya perjuangkan untuk menggapai bahagia di rumah, menciptakan kehangatan dan kebersamaan bersama keluarga, yaitu prinsip R.U.M.A.H :
- R = Romantic
- Romantisme atau kemesraan itu adalah unsur utama dalam menciptakan kebahagiaan di dalam rumah. Saya, suami dan anak-anak berusaha membangun kemesraan itu setiap saat. Kemesraan dapat diwujudkan dalam bentuk apa saja, misalnya saling membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah, mendongengkan cerita sebelum anak tidur, memeluk dengan penuh kehangatan, membaca tabloid Nova dan berdiskusi ringan bersama suami, atau gak ada salahnya sekali-kali agak puitis buat puisi cinta untuk pasangan kita, dll
- U = Usually
- Ciptakan suatu kebiasaan di rumah yang unik dan sederhana tapi berbeda sehingga berkesan di hati setiap anggota keluarga yang tidak didapatkan di tempat lainnya, misalnya membuat menu masakan dengan kreasi sendiri, bersepakat membuat kode-kode tanda cinta yang unik, bernyanyi bersama, membuat jadwal tugas rumah, dll
- M = More
- Berikan segala sesuatu lebih banyak di rumah. Waktu yang lebih banyak, kasih sayang yang lebih banyak, perhatian dan kepedulian yang lebih banyak, dukungan yang lebih banyak serta ibadah bersama ditingkatkan
- A = Adventure
- Sesekali luangkan waktu untuk berpetualang atau berwisata bersama keluarga. Hal ini sangat penting untuk merefresh pikiran yang mungkin telah lelah atau jenuh dengan aktifitas sehari-hari
- H = Humour
- Sense of Humour is must ! melucu dan bercanda serta menciptakan suasana yang ceria dengan canda tawa adalah salah satu kunci meraih bahagia di rumah. Canda dan tawa akan semakin menambah kehangatan dan kebersamaan serta menjadi hiburan yang sangat efektif untuk melepas lelah dan melupakan kepenatan yang terjadi
Dari kelima tips R.U.M.A.H tersebut saya merasakan kehangatan dan kebersamaan yang melimpah dari orang-orang yang saya sayangi. Kehangatan itu yang membuat saya selalu ingin pulang ke rumah dan merajut impian untuk hari esok. Dan kebersamaan itu yang membuat saya kuat sampai detik ini sebab kehidupan ini tidak saya panggul sendiri namun ada keluarga yang selalu setia bahu membahu membantu. Dan cukuplah saya yakin bahwa saya bahagia dirumah, di tengah-tengah keluarga kecil saya.