“Syukurilah hidup, karena hidup memberimu kesempatan untuk mencintai, bekerja, bermain dan memandang bintang-bintang...” --- Henry Van Dyke (1852)
Tidak dapat dimungkiri, dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak akan belajar banyak hal. Kemampuan emosional dan motorik mereka akan bekerja dengan lebih baik. Anak akan lebih peka terhadap diri sendiri dan lingkungan di sekitar mereka. Bermain bukan saja tentang aktivitas permainan tapi juga terselip nilai-nilai tentang kehidupan.
Usia anak-anak merupakan usia emas dalam proses tumbuh kembang seorang individu. Dari usia dini inilah karakter individu terbentuk yang pada akhirnya akan menentukan kualitas hidup seseorang di masa mendatang.
Maka, jangan pernah menganggap sepele masa anak-anak. Meski yang terlihat kasat mata hanya aktivitas bermain, tapi dibalik semua itu ada pesan-pesan yang tersirat sebagai bekal mereka dewasa nanti.
Penting bagi orangtua untuk memberi ruang bermain bagi anak-anak, agar mereka tidak terkungkung oleh aktivitas sehari-hari yang (mungkin) terasa melelahkan. Dengan bermain, anak-anak mengasah kreativitasnya serta menempah sportifitasnya.
Perlu diingat, bahwa anak yang cerdas bukan melulu mereka yang memiliki nilai-nilai tinggi di sekolah, tapi juga mereka yang memiliki kemampuan emosional, sosial dan motorik yang baik.
Belajar Berbagi dengan Bermain
Begitu banyak manfaat dari bermain. Selain menyehatkan, aktivitas bermain juga dapat menjadi media bagi anak untuk belajar berbagi dengan teman-temannya.
Ya, bermain dapat mengasah kemampuan sosial anak. Melalui bermain anak akan lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya serta membentuk rasa empati terhadap sesamanya. Anak yang memiliki ruang bermain yang memadai akan lebih peduli dengan teman-temannya ketimbang anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar di meja belajar.
Anak-anak dengan kualitas bermain yang baik akan lebih mudah bergaul dan mampu menciptakan kreativitas bersama teman-temannya. Mereka akan lebih percaya diri dalam menghadapi lingkungannya.