Diantara berbagai macam isu literasi, isu peningkatan minat baca pada anak-anak masih menduduki peringkat pertama yang paling banyak dibahas. Selain karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang berada pada tingkat usia "emas", peningkatan minat baca pada anak-anak juga memiliki tingkat keunikan tersendiri. Tentu tidak semua pegiat literasi memiliki kemampuan dalam menjalankan misi mulia ini, sebab menghadapi anak-anak tentu bukan perkara yang mudah. Kita harus mampu menyesuaikan dengan karakter mereka yang masih senang bermain dan berperilaku aktif.
Satu hal yang harus ditekankan adalah bagaimana agar minat baca pada anak-anak dapat tercapai dengan menanamkan prinsip "membaca menyenangkan". Hal ini bertujuan agar mereka memiliki kesadaran penuh akan manfaat membaca dan terbiasa membaca tanpa adanya paksaan dan rasa bosan. Oleh karena itu, agar pesan ini dapat tepat sasaran, kita harus bisa menciptakan lingkungan membaca yang menyenangkan bagi anak-anak.
Buku Dongeng Bergambar Lebih Menarik
Salah satu akses membaca yang menyenangkan bagi anak-anak adalah melalui buku-buku cerita dongeng yang bergambar. Dongeng sendiri merupakan salah satu cerita rakyat (folktale) yang cukup beragam cakupannya serta berasal dari berbagai kelompok etnis, masyarakat atau daerah tertentu di berbagai belahan dunia (wikipedia). Cerita dongeng biasanya memiliki ciri khas penggambaran karakter yang kuat antara yang baik dan yang buruk sehingga pembacanya dapat mengambil hal-hal baik untuk diterapkan dalam kehidupan nyata atau meninggalkan hal-hal buruk yang ada.
Cerita dongeng sangat kental dengan nilai-nilai pesan moral yang disampaikan. Melalui cerita dongeng, para pembaca diharapkan dapat memahami pesan moral yang disampaikan. Sasaran pembaca cerita dongeng sebagian besar adalah anak-anak. Anak-anak dianggap sebagai sosok yang masih berada dalam tahap perkembangan sehingga membutuhkan bacaan-bacaan yang dapat mendukung upaya pembentukan karakter mereka.
Maka tidak heran, buku-buku cerita dongeng disajikan dalam bentuk yang sederhana, kosakata yang sederhana, layout yang ceria, bahkan tak sedikit yang membuat buku cerita dongeng dengan disertai gambar-gambar yang menarik. Tampilan yang menarik tentu akan lebih menjadi perhatian bagi anak-anak sehingga mereka memiliki inisiatif untuk membacanya.
Selain itu, buku cerita bergambar juga akan membantu menghidupkan kisah-kisah dongeng yang ada di dalamnya sehingga anak-anak pun dapat larut ketika membacanya. Dilansir dari ibudanbalita.com yang bersumber dari schoolofparenting dan theasianparent, manfaat dari membaca buku cerita bergambar bagi anak sangatlah banyak, diantaranya sebagai media untuk mengekspresikan diri, merangsang rasa ingin tahu anak, mendukung daya imajinasi, menambah kosakata dan meningkatkan kemampuan komunikasi anak serta dapat membangun kedekatan (bonding) antara ibu dan anak.
Membaca Lalu Bercerita
Anakku, Pasha (8 tahun) dan Mahesha (7 tahun), keduanya adalah anak yang memiliki hobi membaca buku. Sejak kecil, aku memang telah mengenalkan buku kepada mereka. Tidak dapat dimungkiri, buku-buku yang kuberikan memang masih menjadi hak prerogatifku sebagai orangtua dalam memilihkannya. Bagaimanapun, buku juga memiliki batasan usia bagi pembacanya.