Jika Bank DKI memiliki program CSR untuk pelestarian lingkungan hidup, maka sudah beberapa tahun berjalan, Kejaksaan Indonesia juga turut fokus pada upaya pelestarian lingkungan. Meski pada istilahnya bukan CSR seperti laiknya pada perusahaan, namun kami lebih menyebutnya dengan program dedikasi Kejaksaan untuk pelestarian lingkungan.Â
Program ini menjadi salah satu program wajib yang harus dilaksanakan oleh seluruh Kejaksaan Negeri di Indonesia. Program yang menggambarkan bahwa profesi Jaksa bukan hanya berkutat pada masalah hukum tapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan kedekatan dengan masyarakat.
Pada momen Hari Bhakti Adhyaksa yang diperingati setiap tahun, Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai (Sergai) mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan melalui Gerakan Indonesia Bersih, Penanaman Mangrove dan Praktik Biopori. Kegiatan tersebut meliputi aktifitas bersih-bersih pantai, menanam bibit mangrove serta praktik pembuatan lubang resapan Biopori.Â
Air untuk Kehidupan
Seperti diketahui, air adalah salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan dalam kelangsungan hidup manusia. Hampir tidak ada satu pun kegiatan manusia yang tidak membutuhkan air. Mulai dari mandi, minum, memasak, berenang, menyiram tanaman sampai pada aktifitas besar seperti pembangkit listrik, bendungan, dll semuanya melibatkan air dalam pelaksanaannya. Bayangkan jika air tidak ada ? akankah berjalan kehidupan ini ?
Jangan pernah berfikir bahwa air takkan habis, sebab faktanya air dapat punah. Air dapat menjadi sesuatu yang langka. Kekeringan sudah banyak melanda di beberapa daerah di Indonesia dan dunia. Air menjadi sesuatu yang sangat sulit didapatkan. Bahkan, untuk mendapatkannya, manusia rela mengantri membeli air dari perusahaan air atau naik turun gunung untuk mengambil air dari sumber mata air yang masih tersisa.
Bukan hanya itu, seringkali tidak kita sadari, menjamurnya perusahaan air minum swasta yang memperjualbelikan air minum isi ulang sebenarnya menjadi salah satu indikator betapa keberadaan air bersih alami di sekitar kita sudah sangat sulit didapatkan.Â
Kebanyakan air rumahtangga sudah terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya sehingga berubah warna, berbau atau bahkan ada juga yang cenderung licin berminyak sehingga tidak dapat dikonsumsi atau digunakan untuk memasak. Akibatnya, mau tidak mau kita harus rela mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan air bersih melalui air isi ulang yang dihasilkan dari penyulingan sumber mata air pegunungan.
Biopori, Solusi Melestarikan Air
Melihat fakta betapa langkanya keberadaan air bersih alami saat ini, sungguh sangat miris. Indonesia yang dikenal memiliki kekayaan alam melimpah ternyata harus mengalami kelangkaan air bersih. Hal ini tentu saja bukan lagi menjadi tanggungjawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggungjawab kita semua dalam melestarikannya.Â