"Jangan menyerah pak Kera...kita harus berjuang !" cetus pak Tupai.
"Benar, kita harus melawan ! kita tidak boleh diam saja ! manusia tidak boleh seenaknya menebang pohon ! hutan ini bisa menjadi gundul...bisa menyebabkan longsor...bisa menyebabkan banjir...apa mereka tidak takut ya ?!" ucap pak Lebah bersemangat.
Pak Tupai terdiam, berpikir.
"Aha ! aku tahu caranya!" teriak pak Tupai girang.
"Kita bagi-bagi tugas ya... pak Kera dan teman-teman keluarlah dari hutan ini menuju ke rumah penduduk di perkampungan... arahkan para penduduk untuk melihat apa yang terjadi di hutan ini... pak Lebah hambat kegiatan para manusia itu dengan menyerbu mereka dengan sengatan... bu Burung lindungi saja anak-anakmu... dan aku dan tupai-tupai lainnya akan mencoba untuk merusak mesin itu dengan menggigitinya... bagaimana?".
"Baiklah, aku setuju!" pekik pak Lebah.
"Aku juga setuju!" pak Kera mengangguk.
"Baiklah..." kata ibu Burung.
Setelah itu, berangkatlah pak Kera dan puluhan kera lainnya menuju ke rumah penduduk di perkampungan. Para penduduk terkejut melihat kedatangan puluhan kera tersebut. Mereka ada yang ketakutan, ada yang berusaha mengusir, ada yang langsung menyelamatkan diri, menutup pintu rapat-rapat. Namun, ada juga beberapa penduduk yang penasaran kenapa para kera bisa keluar hutan dan berbondong-bondong datang ke perkampungan.
"Kita harus melihat apa yang terjadi di hutan...kenapa kera-kera ini bisa menyerbu kampung kita..." kata salah satu penduduk yang diiyakan oleh beberapa penduduk lainnya.
Pak Kera tersenyum puas. Ia sangat berharap usahanya berhasil. Penduduk segera datang ke hutan melihat apa yang sebenarnya terjadi lalu kemudian mencegah penebangan pohon yang dilakukan secara liar tersebut.