Beruntung sekali menjadi bagian dari kompasiana, selama sebulan diberi tantangan menulis dengan tema yang berbeda-beda setiap harinya.
Bukan hanya mengikuti event menulis berhadiah, tapi lebih daripada itu, tanpa disadari, saya juga mendapat faedah dari kegiatan samber thr kompasiana dengan membagikan tulisan bermanfaat setiap hari di media sosial. bayangkan, setiap hari saya rutin menulis tentang ramadan, kemudian saya share di seluruh media sosial yang saya miliki, maka akan berapa banyak pengguna media sosial yang melirik tulisan saya ?
itu artinya, sudah berapa banyak informasi bermanfaat yang sampai ke khalayak melalui kegiatan samber thr kompasiana ini. Bukankah ini juga bagian dari menjaga hati ?
Terus terang, selama ramadan ini media sosial saya sebagian besar hanya berisi share tulisan-tulisan samber thr. Puasa telah terbukti menjaga aktifitas saya di media sosial, dan kompasiana turut mendukung dengan menjadi wadah menuangkan ide-ide tulisan yang bermanfaat mengenai ramadan. saya jadi "tidak kehabisan bahan" untuk menulis dan dapat terus menjaga konsistensi menulis meski sedang berpuasa.
Tidak dapat dimungkiri, momen puasa kali ini terasa sangat istimewa. Di tengah kemelut yang terjadi pasca pemilihan umum 17 April 2019 yang lalu, ramadan datang seperti oase di padang pasir, memberi kedamaian bagi mereka yang berseteru, memberi kesejukan bagi mereka yang dahaga kententraman. Momen ramadan menjadikan banyak pengguna media sosial menjadi lebih santun dalam berkomentar.
Namun demikian, hendaknya bukan hanya saat momen ramadan saja harus menjaga hati, tapi juga setiap hari dan setiap saat. Sudah saatnya kita melatih diri untuk bijak dalam bermedia sosial. Tidak mudah terprovokasi oleh informasi-informasi yang belum tentu kebenarannya serta berupaya menggunakan media sosial untuk konten-konten yang positif dan manfaat, seperti share tulisan-tulisan di kompasiana.
Harus diakui, kompasiana selalu punya cara untuk mengajak para kompasianer menulis tentang hal-hal yang sedang happening namun tetap berada di koridor yang positif. Kebebasan berekspresi tanpa mengkesampingkan nilai-nilai kesopanan dalam memposting tulisan menjadikan kompasiana selalu ada di hati saya.
Percaya atau tidak, seperti ada kebanggaan tersendiri ketika bisa menerbitkan tulisan dan membagikannya di media sosial. Apalagi saat momen ramadan, bangga dan bahagia rasanya bisa membagikan tulisan yang positif dan manfaat.
Nah, daripada membuat atau membagikan konten yang negatif seperti berita hoax, ujaran kebencian, informasi provokatif atau bullying, akan jauh lebih baik jika kita menggunakan media sosial sebagai ajang untuk berbagi kebaikan seperti berbagi tips mudik cerdik, tips mengelola THR, berbagi informasi budaya ramadan dari daerah lain, dll. Berlomba-lomba menjaga hati dalam bermedia sosial, kenapa tidak ?
Kalau saya sebulan menjaga hati di media sosial dengan mengikuti event samber thr kompasiana dan berbagi tulisan seputar ramadan setiap hari, bagaimana dengan kamu ?
