Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Imunisasi, Perlindungan dan Investasi Sehat Untuk Generasi Penerus Bangsa

27 September 2018   21:37 Diperbarui: 27 September 2018   22:32 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkes resmikan Posyandu Terintegrasi di Ternate Maluku (sumber:www.sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Ketika satu bayi terlahir, maka bangsa ini memiliki satu generasi penerus yang diharapkan dapat menjadi pencerah masa depan serta memberi kontribusi positif yang nyata bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, perlindungan yang terbaik pada setiap proses tumbuh kembangnya sangat diperlukan. Perlindungan tersebut bukan hanya untuk kepentingan jangka pendek tapi juga merupakan investasi sehat yang bersifat jangka panjang. Investasi sehat jangka panjang inilah yang nantinya akan menjadi cikal bakal generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas dan cemerlang dalam prestasi.

Perlindungan yang juga menjadi investasi sehat jangka panjang tentunya harus dilakukan sejak awal agar manfaat dan tujuan yang hendak dicapai dapat lebih maksimal. Orangtua mana yang tidak ingin melihat anaknya tumbuh dan berkembang dengan normal, sehat dan terjamin masa depannya serta cemerlang dalam prestasi ? jika demikian, maka diperlukan komitmen yang kuat dari orangtua untuk memberikan hak anak, yaitu perlindungan bagi kesehatannya.

Dalam hal ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (kemenkes RI) memberikan dukungan yang besar pada setiap orangtua agar anak-anaknya dapat memperoleh perlindungan dan investasi sehat jangka panjang tersebut. Pemerintah telah mencanangkan program Perlindungan Imunisasi bagi anak sejak dari lahir hingga pada tahap akhir yang telah ditentukan. Imunisasi inilah yang menjadi langkah konkrit pemerintah dalam memberikan perlindungan sekaligus investasi sehat jangka panjang bagi anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa. Namun, sekali lagi, upaya dukungan penuh dari pemerintah tanpa diimbangi dengan komitmen yang kuat dari para orangtua, maka tidak akan berhasil. Artinya, sinergi yang baik dari pemerintah, orangtua dan seluruh elemen yang terkait sangat dibutuhkan agar program imunisasi di negeri ini dapat berjalan sesuai harapan.

Untuk menjadi orangtua yang melek imunisasi bagi anak-anaknya, maka para orangtua harus pro aktif mencari informasi yang terbaru dan lengkap dari sumber-sumber yang tepat, seperti posyandu, puskesmas, rumah sakit, tenaga kesehatan dokter, bidan, dll atau melalui media-media digital yang ada seperti website resmi Kementerian Kesehatan RI di http://sehatnegeriku.kemkes.go.id. Pemerintah memang telah gencar dalam melakukan sosialisasi terkait pentingnya imunisasi bagi anak, namun alangkah baiknya jika para orangtua juga aktif dan kreatif menjemput bola setiap infomasi terbaru agar tidak ketinggalan informasi yang dapat mengakibatkan ketidaktahuan serta kekeliruan dalam hal imunisasi pada anak.

IMUNISASI DASAR

Bayi merupakan fase awal tumbuh kembang yang harus mendapat perhatian lebih. Menurut Menteri Kesehatan Prof. Dr. Dr. Nila F. Moeloek, SpM (K) dalam sebuah artikel di laman website kemenkes RI, bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya, seperti penyakit saluran pernafasan akut, polio, kerusakan hati, tetanus, campak, dll. Anak yang terkena penyakit-penyakit tersebut memiliki risiko kematian yang tinggi, jika tidak maka akan menyebabkan kecacatan serta gangguan fisik dan mental berkepanjangan. Oleh karena itu, imunisasi harus dilakukan, terutama imunisasi dasar secara lengkap, karena imunisasi inilah yang menjadi perlindungan paling baik dan tepat untuk mencegah penyakit berbahaya tersebut dengan cara merangsang kekebalan tubuh bayi sehingga dapat melindungi dirinya sendiri dengan sistem imun yang telah terbentuk melalui imunisasi.

Imunisasi dasar terdiri dari 5 jenis imunisasi yang diberikan pada bayi berusia sebelum 1 tahun. Imunisasi dasar wajib diberikan secara lengkap sesuai dengan jadwal yang diberikan di posyandu, puskesmas atau tempat layanan kesehatan lainnya. Berikut daftar imunisasi dasar lengkap beserta jadwal pemberiannya :

  • Usia 1 bulan : BCG Polio 1 (untuk mencegah penularan tuberculosis dan polio)
  • Usia 2 bulan : DPT -- HB -- Hib 1 Polio 2 (untuk mencegah polio, difteri, batuk rejan, tetanus, hepatitis B, Meningitis, pneumonia)
  • Usia 3 bulan : DPT -- HB -- Hib 2 Polio 3
  • Usia 4 bulan : DPT -- HB -- Hib 3 Polio 4
  • Usia 9 bulan : Campak (untuk mencegah campak)

Meski pada dasarnya imunisasi ini diberikan untuk bayi yang tidak sedang sakit, namun tidak mengapa jika tetap diberikan pada bayi yang sedang batuk pilek, sebab bayi mampu membentuk kekebalan tubuh sendiri sehingga imunisasi tetap boleh diberikan namun tetap menjaga kondisinya dengan hati-hati, selalu beri asupan makanan yang bergizi seimbang dan segera ke dokter atau puskesmas terdekat jika keluhan berlanjut.

Menkes resmikan Posyandu Terintegrasi di Ternate Maluku (sumber:www.sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Menkes resmikan Posyandu Terintegrasi di Ternate Maluku (sumber:www.sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Jika imunisasi lengkap tidak dapat diberikan sesuai jadwal, maka imunisasi tetap dapat diberikan secara lengkap meski di luar jadwal. Yang terpenting penuhi keterlambatan pemberian imunisasi dengan berkonsultasi pada dokter atau bidan yang menangani dengan sesegera mungkin dan bayi belum berusia 1 tahun.

Bagi para orangtua, sangat penting mengetahui dan memahami manfaat dan jadwal imunisasi agar tidak ada keragu-raguan dan kepanikan dalam memberikan imunisasi dasar pada buah hatinya. Selain itu, dengan menjadi orangtua yang peduli imunisasi akan turut mendukung program sehat pemerintah guna mewujudkan generasi-generasi bangsa Indonesia Sehat, cerdas dan cemerlang dalam prestasi.

Dengan memberikan imunisasi dasar secara lengkap, artinya sang anak telah memiliki investasi masa depan yang sehat, sebab manfaat imunisasi bukan hanya untuk pencegahan penyakit berbahaya secara jangka pendek tapi juga bersifat melindungi keseluruhan dari penyakit berbahaya dalam jangka panjang.

IMUNISASI CAMPAK DAN RUBELLA (Measless Rubella/ MR)

Selain imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi usia sebelum 1 tahun, ada juga beberapa imunisasi lain yang tak kalah pentingnya diberikan pada anak-anak, diantaranya adalah imunisasi MR yang dapat diberikan pada sasaran anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun.

Beberapa waktu terakhir, imunisasi MR sedang galak dilakukan oleh pemerintah mengingat betapa pentingnya manfaat vaksin MR bagi kesehatan anak, yaitu untuk mencegah penyakit campak rubella. Menurut data kemenkes RI, pada Januari s.d Juli 2017 tercatat sebanyak 8.099 suspek campak rubella dengan rincian 2.535 positif campak dan 1.549 positif rubella. Setelah gencar dilaksanakan imunisasi MR, secara berangsur data suspek campak rubella mengalami penurunan menjadi 1.045. Tentu saja ini satu berita yang menggembirakan dan menjadi bukti nyata bahwa imunisasi MR memang harus dilakukan.

Selain itu, Data tersebut juga menunjukkan betapa besarnya angka anak-anak Indonesia yang terserang campak rubella. Pemerintah melalui kemenkes RI mengambil sikap bahwa sudah saatnya Indonesia bergerak untuk mewujudkan Indonesia bebas campak rubella. Salah satu langkah konkritnya melalui program gerakan imunisasi campak rubella di seluruh wilayah Indonesia.

Imunisasi MR ini penting untuk diberikan mengingat akan bahaya penyakit campak rubella pada anak. Campak dapat menyebabkan radang paru, radang otak, kebutaan dan diare. Sedangkan rubella dapat menyebabkan kelainan jantung, kelainan mata, tuli, keterlambatan perkembangan serta kerusakan jaringan otak. Bukan hanya itu, campak rubella juga sangat menular dan dapat memicu kecacatan dan kematian.

Jadi, apa lagi yang harus ditunggu ? segera datangi pos-pos layanan imunisasi MR yang resmi atau ikut imunisasi yang diadakan di sekolah-sekolah anak sesuai jadwal untuk mendapatkan vaksin MR dari pemerintah. Ingat, perlindungan imunisasi MR juga merupakan salah satu bentuk investasi sehat jangka panjang bagi anak, jadi jangan sia-siakan kesempatan yang telah diberikan oleh pemerintah untuk kebaikan tumbuh kembang anak.

IMUNISASI PALSU, HARAM DAN EFEK NEGATIF, BAGAIMANA ?

Pernah mendengar berita tentang beredarnya imunisasi palsu, imunisasi haram atau efek negatif setelah melakukan imunisasi ? yuk, kita sama-sama menanggapi polemik tersebut secara terbuka dan positif. Artinya, tanggapilah berita-berita polemik tersebut dengan bijak dengan mencari sumber informasi yang benar, senantiasa berpikir secara rasional dan tidak mudah terpancing berita serta selalu percaya dan berhuznudzon dengan program-program yang telah dibuat oleh pemerintah.

jumpa pers menkes tentang vaksin palsu di Jakarta (www.sehatnegeriku.kemkes.go.id)
jumpa pers menkes tentang vaksin palsu di Jakarta (www.sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Lantas, bagaimana kita harus menyikapi berita-berita polemik bernada negatif tentang imunisasi tersebut agar tidak panik dan tetap bisa memberikan perlindungan terbaik untuk anak ? berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar kita tetap nyaman memberikan imunisasi pada anak :
  • Lakukan imunisasi di tempat-tempat layanan kesehatan yang resmi, seperti polindes, posyandu, puskesmas atau rumah sakit. Jika ada kasus vaksin palsu, itu hanya oknum. Oleh karena itu lakukan imunisasi di layanan imunisasi resmi atau milik pemerintah.
  • Tetap tenang dan yakinkan diri bahwa imunisasi yang diberikan adalah bentuk perlindungan kesehatan bagi anak dan merupakan program resmi dari pemerintah, sehingga kita tidak perlu takut dan ragu-ragu, sebab pemerintah melalui kemenkes RI beserta jajarannya pasti sudah mempertimbangkan manfaat dan kerugiannya secara tegas dan melalui proses validasi yang tidak sebentar. Ketika vaksin (imunisasi) telah diluncurkan ke tengah masyarakat, itu artinya telah layak untuk dilakukan.
  • Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 33 Tahun 2018 sudah cukup bisa menjadi pijakan bagi masyarakat untuk tidak ragu lagi melakukan imunisasi MR karena didasari oleh ketiga hal yaitu kondisi dlarurat syar'iyyah, keterangan dari ahli yang berkompeten dan dapat dipercaya akan manfaat vaksin MR serta bahayanya jika tidak melakukan vaksin tersebut serta sampai saat ini belum ditemukannya vaksin MR yang seratus persen halal.
  • Sebaiknya lakukan imunisasi ketika anak dalam kondisi yang fit (sehat) agar meminimalkan dampak yang ditimbulkan dari imunisasi atau efek yang mengiringinya. Selain itu, jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada petugas imunisasi agar dapat ditentukan kelayakan anak untuk diimunisasi saat itu. Namun, jika memang harus dilakukan imunisasi, maka tidak perlu khawatir, sebab saat ini sudah ada dokter atau tenaga medis lainnya yang bisa menjadi rujukan dalam penanganan. Yang terpenting adalah selalu berpikir positif dan berkomitmen dengan niat baik serta lakukan semuanya sesuai prosedur.

Rasanya, tidak ada alasan untuk tidak memberikan imunisasi bagi anak-anak kita, baik imunisasi dasar maupun imunisasi tambahan lainnya. Anak adalah aset generasi bangsa yang harus dilindungi secara menyeluruh agar ia memiliki masa depan yang sehat, cerdas dan cemerlang. Dengan memberikan imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lainnya seperti imunisasi MR, itu artinya kita juga memberikan investasi sehat jangka panjang pada anak.

Keberhasilan program imunisasi bukan semata menjadi tugas pemerintah melalui kemenkes RI, tapi juga menjadi tanggungjawab seluruh elemen masyarakat. Menjadi orangtua yang peduli dan tidak apatis terhadap tumbuh kembang anak dan masa depannya dengan melek imunisasi merupakan salah satu upaya besar dalam turut mensukseskan program imunisasi di Indonesia.

Kerjasama yang baik juga harus dilakukan oleh berbagai komponen instansi pemerintah. Masalah kesehatan anak bukan hanya menjadi program, tugas pokok dan fungsi kemenkes (dinas kesehatan di daerah) saja tapi juga harus dapat bersinergi dengan bidang-bidang lainnya, misalnya seperti yang dilakukan oleh beberapa komunitas instansi yang begitu concern dalam mendukung aktifitas program imunisasi dan pemberian makanan bergizi bagi anak-anak pada Polindes Binaan.

Pada akhirnya, program Imunisasi di Indonesia harus didukung oleh semua pihak tanpa terkecuali. Yuk, turut kampanyekan program imunisasi dan tebarkan informasi-informasi positif dengan merujuk pada sumber yang tepat dan benar http://sehatnegeriku.kemkes.go.id agar masyarakat tidak ragu untuk memberikan imunisasi pada anak-anaknya, demi menuju masa depan generasi bangsa berkualitas dan Indonesia Sehat.

*sumber referensi : http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/topik/rilis-media/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun