Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dengan Teknik Biopori, Kehidupan Berkelanjutan Dapat Lebih Lestari

26 Agustus 2018   01:41 Diperbarui: 26 Agustus 2018   02:06 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
siswa/siswi SMP Negeri 1 Pantai Cermin memperagakan pembuatan Biopori (sumber:dokpri)

Sedangkan di Kabupaten Serdang Bedagai, SMP Negeri 1 Pantai Cermin lah yang menjadi pelopor teknik Biopori. Besar harapan, sekolah ini dapat menjadi leading sector dan agent of change bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai untuk perubahan menuju masyarakat yang berbudaya lingkungan.

Bagaimana Membuat Biopori ?

Lubang resapan Biopori dapat dibuat secara sederhana dan mandiri oleh seluruh masyarakat. Peralatan yang diperlukan pun tidak banyak, hanya alat bor Biopori, pipa Biopori dan penutupnya serta sampah organik dan air. Bahkan, di masa sekarang juga telah dijual peralatan khusus Biopori sehingga lebih memudahkan masyarakat jika ingin membuat teknik Biopori.

Sebelum memulai membuat lubang resapan Biopori, sebaiknya ditentukan dahulu lokasi yang akan digunakan untuk membuat lubang resapan Biopori. Sebaiknya Biopori dilakukan di area terbuka yang paling sering terkena tumpahan air hujan, seperti pekarangan rumah, sekitar pepohonan, lapangan perkantoran, lahan area parkir, dll.

Setelah mendapatkan lokasi yang tepat, maka proses pembuatan Biopori dapat diawali dengan membasahi lokasi dengan air agar tanah lebih lunak sehingga mudah untuk di bor / dilubangi. Selanjutnya, lubangi tanah dengan bor Biopori secara tegak lurus dengan kedalaman sekitar 80 -- 100 cm dengan diameter 10 -- 30 cm. Kemudian lanjutkan dengan melapisi lubang tersebut dengan pipa Biopori.  Setelah pipa Biopori terpasang dengan sempurna, isi lubang dengan sampah organik yang telah disediakan. Pada akhir pembuatan, tutup lubang dengan penutup pipa Biopori.

siswa/siswi SMP Negeri 1 Pantai Cermin memperagakan pembuatan Biopori (sumber:dokpri)
siswa/siswi SMP Negeri 1 Pantai Cermin memperagakan pembuatan Biopori (sumber:dokpri)
Biopori yang telah terbuat harus selalu tetap dirawat dan diperhatikan. Jangan sampai keberadaan Biopori dibiarkan terbengkalai. Setiap lima hari sampai seminggu sekali kita dapat mengisi lubang Biopori dengan sampah organik sampai lubang terisi penuh dengan sampah organik yang selanjutnya kita biarkan selama kurang lebih tiga bulan agar sampah organik tersebut mengalami proses dekomposisi yang kemudian mengubah sampah organik tersebut menjadi kompos. Setelah berubah menjadi kompos, maka dapat segera kita angkat dari lubang Biopori dan dimanfaatkan untuk pupuk kompos bagi tanaman agar tumbuh lebih subur. Sedangkan lubang Biopori yang telah kosong dapat kita isi kembali dengan sampah organik yang baru.

Biopori dan Upaya Pelestarian Air

Teknik Biopori sangat membantu dalam upaya pelestarian lingkungan, termasuk pelestarian air. Memiliki kelebihan mudah dibuat dan sangat sederhana, teknik Biopori dapat menjadi salah satu alternatif yang bisa diandalkan serta dikampanyekan lebih luas guna mendukung pelestarian lingkungan.

Air sebagai sumber utama kehidupan merupakan ujung tombak dari tujuan pelestarian lingkungan itu sendiri. Tanpa adanya usaha melestarikan air, maka besar kemungkinan bumi akan kehilangan sumber kehidupan utamanya. Terbukti, beberapa dekade terakhir, kita banyak mendengar dan menjumpai (atau bahkan mengalami sendiri) fase-fase kekeringan melanda di suatu daerah, dimana air bersih menjadi sesuatu yang langka. Akibatnya, hutan menjadi kering kerontang, tanaman dan hewan mati, manusia kehausan dan tidak dapat beraktifitas normal, sampai pada melonjaknya harga air bersih. Keadaan demikian akan meningkatkan kerentanan terhadap berbagai bahaya atau bencana lainnya seperti kebakaran hutan, terganggunya ekosistem, tanah longsor dan wabah penyakit.

sumber:ciptalarasati.blogspot.com
sumber:ciptalarasati.blogspot.com
Oleh karena itu, teknik Biopori dimunculkan dan digadang-gadang sebagai salah satu teknik pelestarian lingkungan dan air yang terbaik, karena pada prinsipnya, teknik Biopori ini merupakan teknik "menabung air" yang sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja dengan biaya yang terjangkau. Dengan teknik Biopori, pelestarian air tanah dapat senantiasa terjaga sehingga melalui proses alami, air tanah tersebut akan berada pada level yang seimbang sehingga menghindarkan kita dari bencana kekeringan maupun banjir.

Demikianlah, manfaat dari Biopori bagi upaya pelestarian air dan lingkungan. Semoga untuk masa yang akan datang, baik pemerintah maupun pegiat lingkungan bersama-sama dapat melakukan sosialisasi dan edukasi secara menyeluruh kepada masyarakat luas tentang teknik Biopori ini, agar kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap pelestarian air dan lingkungan dapat lebih ditingkatkan melalui pembuatan lubang resapan Biopori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun