“you are what you eat” --- food quotes
Setuju banget sama quote diatas, bahwa kita adalah apa yang kita makan (konsumsi). Kalau kita mau sehat ya artinya kita harus konsumsi makanan yang sehat, bergaya hidup sehat dan berperilaku sosial dengan sehat. Bukan sekadar asupan makanan bergizi, tetapi juga bagaimana kita mengimbanginya dengan perilaku hidup sosial yang baik, termasuk dalam menjalani aktifitas sehari-hari.
Mungkin saya adalah salah satu dari sekian banyak perempuan yang tengah berjuang untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Saya menyadari bahwa sehat dan bahagia adalah berasal dari diri kita sendiri. Sehat tidak bisa dicari kemana-mana, karena yang bisa menciptakan sehat hanya diri kita sendiri.
Dan perubahan adalah dimulai dari hal yang paling sederhana. Hal yang kerap dianggap sepele. Hal yang terkadang terabaikan oleh kita.
Pernah nggak, untuk sehat kita sibuk ikut klub gym ? sementara di kantor kita banyak menghabiskan waktu bekerja dengan duduk dan kurang minum air mineral ? pernah juga nggak, untuk membentuk tubuh yang sehat dan langsing kita ikut program diet dan minum obat penurun berat badan ? sementara kita masih asyik menonton televisi sambil ngemil ? atau pernah nggak, demi membakar kalori kita rela membeli peralatan olahraga yang mahal ? sementara kita masih mengandalkan lift di gedung dan mobil untuk sekadar pergi belanja ke supermarket terdekat ?
Hal-hal sederhana itulah yang masih melekat dalam diri kita sendiri. Disadari atau tidak, itu bisa menjadi bumerang bagi tubuh dan kesehatan kita di waktu jangka panjang. Kebiasaan perilaku hidup tidak sehat akan membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh kita.
Jujur saja, saya sendiri mulai tergerak untuk berjuang hidup sehat setelah merasakan gejala-gejala yang membuat rasa tidak nyaman, seperti sering pusing, kelelahan, kehilangan konsentrasi, tingkat emosional yang tidak stabil, malas, berat badan yang tidak terkontrol, dll.
Dan ternyata, saya salah ! semua yang saya lakukan, dan saya anggap bisa membuat saya nyaman justru sebaliknya, perlahan namun pasti kebiasaan perilaku itu dapat menggerogoti tubuh saya. Saya mulai terlena, bergantung dan semakin hari semakin hilang kepercayaan diri.